- Reposting dari melody.violine - 8 Oktober 2009 - Dibaca 191 Kali
- Mengapa bahasa internasional harus bahasa Inggris? Apakah bahasa Indonesia tidak cukup baik? Bisa jadi pertanyaan-pertanyaan inilah muncul di benak orang-orang yang merasa jengah terhadap ketenaran bahasa Inggris. Padahal, bahasa Indonesia juga bisa menjadi bahasa internasional.Bahasa Inggris telah diakui oleh dunia sebagai bahasa internasional. Siapa pun yang ingin hidup global harus menguasai bahasa Inggris. Selain bahasa Inggris, PBB memang mengakui beberapa bahasa lain sebagai bahasa pengantar, yaitu bahasa Prancis, Rusia, China (Mandarin). Mereka dipilih karena digunakan oleh banyak manusia dan negaranya duduk di dewan keamanan. Dari segi jumlah penutur, bahasa Indonesia juga unggul. Memang sulit untuk menandingi jumlah penutur bahasa Mandarin, tapi jumlah penutur bahasa Indonesia tidak kalah dari Rusia dan Prancis. Masalahnya, bahasa Rusia dan Prancis yang digunakan di negara lain menggunakan dialek yang berbeda. Tidak jarang bahkan bahasa Prancis harus bersandingan dengan bahasa lain sebagai bahasa nasional di negara tersebut, misalnya Kanada (bahasa Inggris dan Prancis) dan Belgia (bahasa Jerman dan Prancis). Bahasa Indonesia menguasai dan dikuasai oleh lebih dari 200 juta penutur yang dipayungi negara yang sama. Televisi menggugah para penutur untuk menggunakan bahasa Indonesia dialek Jakarta (bukan Betawi). Jadi, pengaruh bahasa daerah terhadap bahasa Indonesia semakin kecil. Bahasa Indonesia juga dapat digunakan di negara-negara berbahasa Melayu seperti Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam. Apabila seorang turis sudah menguasai bahasa Indonesia, dia tidak perlu repot-repot belajar bahasa Malaysia lagi. Alasannya dapat dilihat di tulisan saya sebelumnya. Bahasa Indonesia pun telah lama menjadi lingua franca di Asia Tenggara. Penjabaran hal tersebut dapat dilihat di tautan ini. Faktor lainnya adalah tingkat kesulitan pemerolehan bahasa. Ketiga bahasa tersebut lebih sulit dipelajari daripada bahasa Inggris. Bahasa Prancis dan Rusia tidak hanya menggunakan kala (tenses) seperti bahasa Inggris, tetapi juga konjugasi (perubahan kata kerja berdasarkan kala) dan membedakan jenis kelamin kata benda (ini juga mempengaruhi kata sifat). Bahasa Mandarin bahkan mengenal lima nada suara yang membedakan arti dan tidak menggunakan huruf Latin. Di sisi lain, bahasa Indonesia sangat mudah dikuasai, terutama tingkat dasar. Turis asing yang berwisata di Indonesia dapat berkomunikasi dengan kalimat-kalimat sederhana seperti “Saya lapar” atau “Di mana saya bisa beli ini?” dalam tiga hari. Kemampuan yang sama dalam bahasa China butuh waktu satu bulan atau lebih. Bahasa Indonesia tidak mengenal kala, konjugasi, maupun jenis kelamin kata benda. Lafal bahasa Indonesia juga tidak sulit karena lebih tipis atau ringan. Hanya ada sedikit bunyi yang sulit, misalnya [ny] dan [ng]. Kalaupun orang asing bermasalah ketika mengucapkannya, orang Indonesia masih memahami maksudnya. Bagaimana dengan bahasa-bahasa lainnya? Bahasa Korea dan Jepang mempunyai berbagai macam akhiran yang melekat pada kata kerja, tergantung situasi percakapan dan lawan bicaranya. Bahasa Arab mempunyai 10 tingkat intensitas kata kerja. Semua ini tidak ada di dalam bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia tingkat menengah dan lanjut memang lebih susah. Penggunaan imbuhan di dalam bahasa Indonesia bukanlah sesuatu yang sederhana. Namun, kehadiran seorang guru yang ahli dan sistematis dapat menanggulangi masalah ini. Kecenderungan bahasa Indonesia menyerap kosakata bahasa Inggris juga memudahkan orang asing untuk menambah kosakatanya. Kecenderungan seperti ini bukanlah sesuatu yang perlu dianggap sebagai kelemahan bahasa Indonesia karena bahasa Inggris pun banyak menyerap kosakata bahasa Latin dan Yunani. Berdasarkan argumen-argumen di atas, saya rasa bahasa Indonesia pantas menjadi bahasa internasional, terutama di PBB. Tentu saja upaya yang harus dilakukan tidak hanya dari segi sosial dan budaya, tetapi juga ekonomi dan politik. Apabila posisi Indonesia semakin kuat di mata dunia, semakin banyak orang yang merasa perlu menguasai bahasa Indonesia. Dengan demikian, terwujudnya bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional bukan mimpi belaka. oleh Melody Violine
Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapakmu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya 'auratnya. Sesungguhnya Syetan itu dia dan kaumnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya syaitan-syaitan itu telah Kami jadikan pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman. (QS. 7:27)
Jumat, Oktober 09, 2009
Ya, Bahasa Indonesia Bisa Menjadi Bahasa Internasional!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Mengenal Tambang Lebih Dekat
Rakyat Kecil Memandang Pertambangan http://t.co/ST95o76aUE lewat @kompasiana @NewmontID #SMBootcamp
— MUTHOFAR_HADI_NEGARA (@MUTHOFARHADI) 8 Desember 2013
SATU JARINGAN,MULTI BISNIS!
bangsamusnah
Entri Populer
-
Manusia diciptakan oleh Tuhan untuk beribadah kepada-Nya saja tanpa mensekutukan-Nya apalagi melanggar perintah-Nya dan menjalankan laran...
-
16 Juni 2013 pukul 11:29 Selain kegiatan pengabdian kepada masyarakat di dusun sendiri sejak SMA bersama dengan organisasi PMR Unit 2 ...
-
20 Juni 2013 pukul 21:58 Pada saat pemilu 2009 MH lebih memilih golput dan mencoba menggunakan media internet sebagai sarana menyuarak...
-
Artikel 2. Dari Warna Putih Bendera Partai Republik “ Manusia diciptakan dengan tugas menjalankan ibadah kepada Allah swt, ataupun iba...
-
Hanura Targetkan Masuk Tiga Besar dalam Pemilu 2014 Sabtu, 27 Juli 2013 17:30 wib Hari Istiawan - Okezone Ketua Umum Partai Hanur...
-
Assalamu’alaikum Wr. Wb. Kasihan Bung Karno, dia sebenarnya ad...
-
memiliki orang tua yang baik memiliki saudara yang baik memiliki anak cucu yang baik memiliki tetangga dekat yang baik memiliki tetangga yan...
-
Pidato kali ini sungguh menyakitkan. Pertama ada forum pemimpin muda Indonesia, namun aku tidak diundang (bercanda). Kedua Preside...
-
Antara - Jumat, Agustus 21 Kirim Kirim via YM Cetak Tasikmalaya (ANTARA) - Menteri Pertanian (Mentan) Anton Apr...
-
Artikel 4. Dari Warna Hijau Bendera Partai Republik “Religius Berketuhanan Yang Maha Esa” Indonesia adalah sebuah negara berbentuk repub...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar