Sabtu, Agustus 17, 2013

Muthofar Hadi S.Si Caleg HANURA untuk DPRD II Bantul Dapil IV NomorUrut 4 (3)


14 Juni 2013 pukul 13:43
Perjalanan Muthofar Hadi tidak selalu lancar kendala terbesar justru saat menerima hasil rekap nilai dengan IP 0 atau E selama 2 semester.

Usut punya usut ternyata Muthofar Hadi tanda tangan kehadiran kuliahnya tidak sampai 75%.

Lemes dan lunglai mendapatkan lembar IPK itu. Namun karena kuliah sebagai sampingan dan tugas pokok organisasi akhirnya organisasi jalan terus hingga sampai minimal IPK 2,5 disemester 12. Dan wisuda di semester 13. Meskipun masih menyisakan 2 mata kuliah yang di dalam IPK dengan nilai D sebagai kenang-kenangan Muthofar Hadi dengan dosen-dosen Jurusan Biologi FMIPA UNS. Yang dibalik kebaikan mereka ada juga yang tega memberi nilai D bahkan E, dan hanya satu dosen memberikan nilai A itupun setelah remidiasi.

Organisasi ditingkat jurusan sudah dilalui, demikian pula fakultas kemudian ada niat setelah selesai dari DEMA UNS akan maju sebagai capres BEM UNS.

Namun keinginan tinggallah keinginan desakan teman-teman di fakultas terutama dari SKI agar Muthofar Hadi maju dalam pemilu BEM FMIPA karena Almh Nova Indra T adalah kader SKI sehingga diharapkan diganti oleh kader SKI juga.

Pembicaraan tarik ulurpun terjadi, ditingkat jurusan saya sudah mengutarakan keinginan saya untuk nyapres di BEM UNS sehingga Haris Irawan maju sebagai calon tunggal dari Biologi.

Namun akhirnya keputusan yang Muthofar Hadi ambil mengikuti permintaan teman-teman SKI untuk nyapres di pemilu BEM FMIPA.

Ibarat pepatah anak-anak SKI sekalipun BOTOL yang jika didukung SKI pasti menang. Dan hasil akhir perhitungan suara terjadi selisih yang sangat besar sekali atau Muthofar Hadi menang mutlak, dan kemudian dilantik menjadi Presiden BEM FMIPA UNS periode 2001/2002.

Ada banyak hasil lainnya disamping ada yang senang namun ada juga yang sedih, apalagi pendukung Haris Irawan ada yang merasa ditipu oleh Muthofar Hadi. It is Politik. Tidak ada kawan dan lawan abadi yang ada kepentingan yang abadi.

Beberapa minggu setelah dilantik kemudian mendapat surat untuk mewakili mahasiswa UNS atas nama BEM/DEMA UNS dalam dialog Pemuda dan Pemuka Agama se Indonesia yang dilaksanakan oleh KNPI pusat di Hotel Sahid Raya Jakarta dengan key note speaker Wapres Megawati Sukarnoputri. Setelah menghasilkan rumusan rekomendasi untuk menyelesaikan konflik Aceh yang di situ ada Abdullah Hehamahua salah satunya yang juga bertandatangan.

Muthofar Hadi menyempatkan diri ke kantor pusat KAMMI di Menteng dan bertemu Andi Rahmat sebagai ketua umum KAMMI Pusat, Fahri Hamzah (sekjend), serta yang lainnya terutama Sholihin yang sering membayari makan saya di warung makan padang.

Setelah acara di Hotel Sahid menjelang penutupan suasana sudah semakin memanas namun komisi untuk Aceh yang Muthofar Hadi berada sudah selesai dengan rekomendasinya yaitu memberikan referendum kepada rakyat Aceh dalam menentukan hukum atau dasar hukum pemerintahan. Muthofar Hadi kemudian minta diri dan diberi sertifikat meskipun belum ditulisi namanya dan kembali ke UNS.

Saat itu kondisi politik negara sedang memanas begitu pula perpolitikan di kampus UNS, sehingga seolah-olah BEM UNS kalah pamornya dengan Forum Kentingan yang terdiri dari Presiden BEM FMIPA, FPertanian, FTeknik, FHukum, FKedokteran, FKIP dan FEkonimi. Sehingga pendukung BEM UNS hanya FFISIP dan FSASTRA.

Setelah masa waktu pemilu BEM UNS telah tiba kembali teman-teman dari FMIPA yang mencintai Muthofar Hadi meminta Muthofar Hadi untuk nyapres di Pemilu BEM UNS. Namun Muthofar Hadi tolak dengan halus dan akan menjalankan tugas sebagai presiden BEM FMIPA saja sampai selesai kemudian SKRIPSI.

Sebagai anggota KAMMI maka saat-saat kasus Buloggate/Bruneigate di Era Gus Dur juga ikut aktif demonstrasi bahkan hingga sampai Jakarta dengan hasil Gus Dur Diturunkan dengan SI padahal KAMMI lebih memilih Gus Dur mundur untuk menjadi Guru Bangsa karena kasihan kepada Gus Dur.

Pada masa memimpin di BEM FMIPA Muthofar Hadi gunakan untuk mengganti ospek dengan training-training dikampus dan pemberdayaan mahasiswa dalam banyak kegiatan baik ilmiah seperti lomba karya ilmiah mahasiswa maupun kemahasiswaan seperti lomba olah raga antar jurusan. Serta tidak lupa pengkaderan.

Setelah capek yang jarang istirahat akhirnya diberi istirahat oleh ALLOH SWT dengan sakit darah tinggi padahal biasanya darah rendah.

Mungkin karena perpolitikan nasional yang panas dan tidak tersampaikan akhirnya meletus di komisariat KAMMI. Muthofar Hadi emosi hingga memukul kaca dan semua menjadi takut dan panik hingga Muthofar Hadi dibawa ke rumah sakit terdekat dengan kampus UNS (timur kampus UNS bagi yang sudah tahu). Kemudian atas permintaan keluarga Muthofar Hadi dipindah ke Sarjito.

Beberapa minggu sakit teman-teman pengurus BEM FMIPA ke rumah Muthofar Hadi di Bantul begitu pula teman-teman Biologi.

Hingga akhirnya Muthofar Hadi dapat kembali ke kampus dan melakukan LPJ BEMFMIPA dan dapat diterima di dalam musyawarah besar DEMA FMIPA UNS.

Setelah semua amanah di organisasi kampus termasuk di UKM KSR sebagai wakil komandan juga selesai akhirnya fokus pada kuliah, praktikum dan skripsi meskipun masih diberi amanah sebagai ketua RT Mahasiswa ditempat terakhir Muthofar Hadi indekost Ngoresan.


Hingga akhirnya dengan judul skripsi "Efisiensi Cahaya Matahari pada tanaman sela di bawah Tegakan Sengon di RPH Jatirejo Kediri" dengan 2 kali seminar akhirnya dinyatakan lulus dengan perbaikan 3 bulan. Dan pada Februari 2004 dinyatakan sebagai Sarjana Biologi dalam Wisuda yang dilaksanakan di Universitas, Fakultas, dan Jurusan. Dimana saat wisuda di Jurusan dipercaya memberikan sambutan sehingga rasa kesal hanya dapat IPK 2,5 menjadi sedikit-sedikit dihilangkan. Bagaimana bisa memberikan sambutan apabila Muthofar Hadi masih menyimpan rasa kecewanya dengan dosen-dosennya, mungkin itu kata yang tepat untuk mengungkapkannya.

Catatan Selanjutnya dengan Judul Masa Pengabdian kepada Masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MLS

MLS
multi level sedekah

Mengenal Tambang Lebih Dekat

SATU JARINGAN,MULTI BISNIS!

Entri Populer