17 Juni 2013 pukul 17:18
Hasil dari retooling di UNS kemudian MH praktekkan di dusun. Yang saat itu ada bangunan kandang yang gak dipakai MH sulap jadi kandang jamur.
Sulitnya dapatkan bibit jamur lingsi sehingga menjadikan MH membeli bibit jamur kuping.
Dua kali panen dan memasarkan baik dalam jamur kering maupun basah.
Rasa sakit dari operasi di bahu kiri semakin terasa, akhirnya jamurnya kurang terawat hingga timbul jamur pada jamur sehingga MH biarkan tanpa dipanen dan menutup bertani jamur.
Rasa sakit yang MH rasakan sendiri tanpa ada yang tahu dan bahkan gak ada yang mau tahu dengan sakit yang MH rasakan. Hal itu membuat MH tahu bahwa Tuhanlah yang MH butuhkan untuk tahu bukan manusia.
Perlahan namun pasti MH mulai menata diri dan bergantung kepada Tuhan. Hanya Tuhan yang mampu membuatkan rumah buat MH bukan yang lain. Sedikit demi sedikit bangunan rumah MH selesai dibangun dan bisa ditempati. Hingga ada 2 bangunan rumah dan 1 dapur dengan dihuni 2 kk berjumlah 5 anggota keseluruhan.
Semua dari ALLOH dan kembali kepada ALLOH.
Meskipun tidak perlu perawatan di RS namun MH berusaha agar tangan kirinya sembuh total. Bisa dibayangkan saat sholat dengan bahu kiri sakit maka gerakan sholat tidak bisa sempurna. Sedakep tidak bisa lama, rukuk sakit, gerak menuju sujud sakit, saat sujud sakit sehingga pernah MH sholat hanya isyarat kedipan mata.
Anehnya gak ada yang peduli bahkan mungkin gak mau peduli meskipun melihat MH seperti itu. Gak ada pertanyaan yang menunjukkan empati atau sebatas simpati. Sebuah kenyataan yang MH terima, dengan ikhlas karena MH tahu mereka bukanlah siapa-siapa MH. Sedangkan di keluarga sendiri MH cenderung menyembunyikan rasa sakitnya. Namun saat berusaha sholat di sholat Jum'at MH benar-benar tidak bisa menyembunyikannya. Dan itu terus terjadi hingga MH memutuskan berobat terapi medis dengan elektrik di RSUD Bantul. Kemudian berlatih beban dengan barbel yang sangat terasa sekali tangan kanan bisa pegang barbel 3 kg sedangkan tangan kiri 1 kg saja harus dibantu tangan kanan.
Kemudian MH dengan tidak meminta belas kasihan pada siapapun kecuali minta dicintai ALLOH terus berusaha dan akhirnya dengan berobat herbal dari thiansi dan mendaftar fitnes akhirnya sedikit demi sedikit tangan kiri semakin kuat.
MHpun tidak bisa banyak membantu tenaga kepada orang lain khususnya korban gempa juga, sehingga semua MH serahkan kepada ALLOH. ALLOH Maha Mengatur dan Maha Berkuasa atas segala sesuatu, asal saja tidak mendholimi orang lain, MH bisa berjalan kemanapun dengan aman.
Padahal pada tahun 2004 menjelang pemilu dan setelah MH tidak lulus tes KPU, MH diminta untuk menjadi bacaleg utk DPRD Bantul dari salah satu partai yang menjadi singgahan para aktifis KAMMI.
Apalagi jika MH tetap di Solo, teman-teman sudah siap mendukung MH sukses di Solo. Namun MH menolak tinggal di Solo dan menolak menjadi bacaleg PKS pada pemilu 2004.
Setelah gempa semua berjalan sendiri-sendiri merasakan dukanya sendiri-sendiri.
Dan akhirnya MH dapat panggilan wawancara di MAXGAIN yang mentraining pialang saham untuk HANGSENG via email.
Dengan penampilan yang masih membawa suasana hati cuek yaitu berambut gondrong, meskipun diterima, dan mampu masuk 5 terbaik dalam training, namun belum diberi nasabah sebelum performa dari MH kembali.
MH memutuskan keluar dengan tetap gondrong dan memutuskan bergabung dengan suaminya saudara sepupu MH bekerja sebagai instailer Parabola.
Dengan aktifitas itu MH mengenal Jakarta dan rumah-rumah elitnya. Karena biasanya saat pasang parabola di perumahan-perumahan elit, pejabat maupun artis.
Namun meskipun sakitnya disembunyikan masih juga terasa apalagi memasuki bulan Ramadhan tetap kerja. Hingga akhirnya MH beristirahat di masjid Bintaro sedangkan sepupu MH memasang sendiri. Namun pulangnya MH yang boncengkan sampai rumah.
MH di Jakarta tinggal di rumah sepupunya yang sekaligus partner kerja sebagai instailer Parabola.
Pada 10 hari terakhir Ramadhan MH minta ijin untuk ikhtikaf di Masjid Istiqlal, dan alkhamdulillah diijinkan bahkan gaji MH diberikan di awal.
Kemudian MH daftar ikhtikaf dan berikhtikaf selama 10 hari di Istiqlal.
Dan sempat bersama jamaah yang lain menangkap tangan pencuri yang beraksi di masjid. Hampir menjadi bulan-bulanan jamaah ikhtikaf yang pesertanya dari seluruh Indonesia.
Dan yang lebih kaget lagi setelah sampai rumahnya sepupu MH, saat menjelang sholat 'idul fitri ada berita di TV seseorang bunuh diri dengan menjatuhkan diri dari lantai 2 masjid istiqlal.
Aneh tapi nyata, dan tahun itu juga MH berlebaran di Jakarta dan bersilaturahmi dengan saudara-saudara dan keluarga besar bapaknya MH di Jakarta. Bahkan sempat reuni bersama alumni biologi 97 di UI Depok.
Sulitnya dapatkan bibit jamur lingsi sehingga menjadikan MH membeli bibit jamur kuping.
Dua kali panen dan memasarkan baik dalam jamur kering maupun basah.
Rasa sakit dari operasi di bahu kiri semakin terasa, akhirnya jamurnya kurang terawat hingga timbul jamur pada jamur sehingga MH biarkan tanpa dipanen dan menutup bertani jamur.
Rasa sakit yang MH rasakan sendiri tanpa ada yang tahu dan bahkan gak ada yang mau tahu dengan sakit yang MH rasakan. Hal itu membuat MH tahu bahwa Tuhanlah yang MH butuhkan untuk tahu bukan manusia.
Perlahan namun pasti MH mulai menata diri dan bergantung kepada Tuhan. Hanya Tuhan yang mampu membuatkan rumah buat MH bukan yang lain. Sedikit demi sedikit bangunan rumah MH selesai dibangun dan bisa ditempati. Hingga ada 2 bangunan rumah dan 1 dapur dengan dihuni 2 kk berjumlah 5 anggota keseluruhan.
Semua dari ALLOH dan kembali kepada ALLOH.
Meskipun tidak perlu perawatan di RS namun MH berusaha agar tangan kirinya sembuh total. Bisa dibayangkan saat sholat dengan bahu kiri sakit maka gerakan sholat tidak bisa sempurna. Sedakep tidak bisa lama, rukuk sakit, gerak menuju sujud sakit, saat sujud sakit sehingga pernah MH sholat hanya isyarat kedipan mata.
Anehnya gak ada yang peduli bahkan mungkin gak mau peduli meskipun melihat MH seperti itu. Gak ada pertanyaan yang menunjukkan empati atau sebatas simpati. Sebuah kenyataan yang MH terima, dengan ikhlas karena MH tahu mereka bukanlah siapa-siapa MH. Sedangkan di keluarga sendiri MH cenderung menyembunyikan rasa sakitnya. Namun saat berusaha sholat di sholat Jum'at MH benar-benar tidak bisa menyembunyikannya. Dan itu terus terjadi hingga MH memutuskan berobat terapi medis dengan elektrik di RSUD Bantul. Kemudian berlatih beban dengan barbel yang sangat terasa sekali tangan kanan bisa pegang barbel 3 kg sedangkan tangan kiri 1 kg saja harus dibantu tangan kanan.
Kemudian MH dengan tidak meminta belas kasihan pada siapapun kecuali minta dicintai ALLOH terus berusaha dan akhirnya dengan berobat herbal dari thiansi dan mendaftar fitnes akhirnya sedikit demi sedikit tangan kiri semakin kuat.
MHpun tidak bisa banyak membantu tenaga kepada orang lain khususnya korban gempa juga, sehingga semua MH serahkan kepada ALLOH. ALLOH Maha Mengatur dan Maha Berkuasa atas segala sesuatu, asal saja tidak mendholimi orang lain, MH bisa berjalan kemanapun dengan aman.
Padahal pada tahun 2004 menjelang pemilu dan setelah MH tidak lulus tes KPU, MH diminta untuk menjadi bacaleg utk DPRD Bantul dari salah satu partai yang menjadi singgahan para aktifis KAMMI.
Apalagi jika MH tetap di Solo, teman-teman sudah siap mendukung MH sukses di Solo. Namun MH menolak tinggal di Solo dan menolak menjadi bacaleg PKS pada pemilu 2004.
Setelah gempa semua berjalan sendiri-sendiri merasakan dukanya sendiri-sendiri.
Dan akhirnya MH dapat panggilan wawancara di MAXGAIN yang mentraining pialang saham untuk HANGSENG via email.
Dengan penampilan yang masih membawa suasana hati cuek yaitu berambut gondrong, meskipun diterima, dan mampu masuk 5 terbaik dalam training, namun belum diberi nasabah sebelum performa dari MH kembali.
MH memutuskan keluar dengan tetap gondrong dan memutuskan bergabung dengan suaminya saudara sepupu MH bekerja sebagai instailer Parabola.
Dengan aktifitas itu MH mengenal Jakarta dan rumah-rumah elitnya. Karena biasanya saat pasang parabola di perumahan-perumahan elit, pejabat maupun artis.
Namun meskipun sakitnya disembunyikan masih juga terasa apalagi memasuki bulan Ramadhan tetap kerja. Hingga akhirnya MH beristirahat di masjid Bintaro sedangkan sepupu MH memasang sendiri. Namun pulangnya MH yang boncengkan sampai rumah.
MH di Jakarta tinggal di rumah sepupunya yang sekaligus partner kerja sebagai instailer Parabola.
Pada 10 hari terakhir Ramadhan MH minta ijin untuk ikhtikaf di Masjid Istiqlal, dan alkhamdulillah diijinkan bahkan gaji MH diberikan di awal.
Kemudian MH daftar ikhtikaf dan berikhtikaf selama 10 hari di Istiqlal.
Dan sempat bersama jamaah yang lain menangkap tangan pencuri yang beraksi di masjid. Hampir menjadi bulan-bulanan jamaah ikhtikaf yang pesertanya dari seluruh Indonesia.
Dan yang lebih kaget lagi setelah sampai rumahnya sepupu MH, saat menjelang sholat 'idul fitri ada berita di TV seseorang bunuh diri dengan menjatuhkan diri dari lantai 2 masjid istiqlal.
Aneh tapi nyata, dan tahun itu juga MH berlebaran di Jakarta dan bersilaturahmi dengan saudara-saudara dan keluarga besar bapaknya MH di Jakarta. Bahkan sempat reuni bersama alumni biologi 97 di UI Depok.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar