"Caleg Hanura Harus Kompak untuk Satu Tujuan"
Minggu, 04 Agustus 2013 00:30 wib
Ketua Umum Partai Hanura Wiranto dan Ketua Dewan Pertimbangan Hary Tanoesoedibjo (foto: Runi)
YOGYAKARTA - Ketua Dewan Pertimbangan Partai Hanura, Hary Tanoesoedibjo mengibaratkan politik seperti dalam permainan sepakbola. Pola dalam permainan sepakbola bisa dianalogikan dengan politik.
"Saya punya cerita kenapa Timnas (Tim Nasional) kita selalu gagal saat bertanding. Setelah saya perhatikan, ada banyak faktor," kata dia saat bertemu dengan calon anggota legislatif (caleg) Partai Hanura se-DIY di Hotel Jayakarta, Yogyakarta, Sabtu (3/8/2013) malam.
Pria yang sering mensponsori berbagai laga sepakbola itu memaparkan panjang lebar mengenai penyebab kekalahan tim nasional sepakbola Tanah Air. Mulai dari kerjasama tim yang tidak baik, sportifitas latihan yang perlu dilakukan setiap ada laga atau pun tidak, hingga semangat meraih kemenangan dalam setiap pertandingan.
"Suatu kompetisi saya ibaratkan sebagai pemilu. DPP saya ibaratkan sebagai pelatih dan caleg saya ibaratkan sebagai pemain bola," kata pria yang sudah mendeklarasikan diri sebagai Cawapres Hanura itu.
Kunci pertama kemenangan Pemilu 2014, lanjutnya, Hanura harus kompak menuju satu tujuan yang jelas. Tujuan itu tidak lain adalah kemenangan mutlak. Menuju arah kemenangan dibutuhkan kerjasama tim yang handal. "Jangan sampai sesama caleg saling sikut-sikutan," sindirnya.
HT meneruskan, setelah ada kekompakan dalam tim, latihan secara berkala harus terus dilakukan. Tujuannya agar stamina pemain tetap fit sepanjang pertandingan berlangsung.
"Kita semua mengetahui pertandingan bola hanya 90 menit dalam dua babak. Setiap pemain harus memiliki stamina yang baik selama pertandingan. Pemain kita terkarang loyo dalam babak ke dua di akhir pertandingan. Itu yang tidak boleh terjadi," paparnya.
"Caleg kalau mau menonjol harus terjun ke konstituen. Meski diberi sarana, kalau tidak rajin akan percuma. Pemain bola yang handal terus latihan yang rajin, disaat ada pertandingan atau pun tidak," imbuhnya.
Sementara, lanjut dua, pelatih hanya memberi motifasi dan fasilitas agar pemain bola memiliki stamina yang handal serta mampu bertanding optimal dari awal hingga akhir pertandingan.
"DPP itu ibarat pelatih yang mensuport pemain. Banyak pemain tidak konsisten tidak akan menang, tapi sedikit pemain yang konsisten, dipastikan menang dalam pertandingan," pungkasnya. (trk)
"Saya punya cerita kenapa Timnas (Tim Nasional) kita selalu gagal saat bertanding. Setelah saya perhatikan, ada banyak faktor," kata dia saat bertemu dengan calon anggota legislatif (caleg) Partai Hanura se-DIY di Hotel Jayakarta, Yogyakarta, Sabtu (3/8/2013) malam.
Pria yang sering mensponsori berbagai laga sepakbola itu memaparkan panjang lebar mengenai penyebab kekalahan tim nasional sepakbola Tanah Air. Mulai dari kerjasama tim yang tidak baik, sportifitas latihan yang perlu dilakukan setiap ada laga atau pun tidak, hingga semangat meraih kemenangan dalam setiap pertandingan.
"Suatu kompetisi saya ibaratkan sebagai pemilu. DPP saya ibaratkan sebagai pelatih dan caleg saya ibaratkan sebagai pemain bola," kata pria yang sudah mendeklarasikan diri sebagai Cawapres Hanura itu.
Kunci pertama kemenangan Pemilu 2014, lanjutnya, Hanura harus kompak menuju satu tujuan yang jelas. Tujuan itu tidak lain adalah kemenangan mutlak. Menuju arah kemenangan dibutuhkan kerjasama tim yang handal. "Jangan sampai sesama caleg saling sikut-sikutan," sindirnya.
HT meneruskan, setelah ada kekompakan dalam tim, latihan secara berkala harus terus dilakukan. Tujuannya agar stamina pemain tetap fit sepanjang pertandingan berlangsung.
"Kita semua mengetahui pertandingan bola hanya 90 menit dalam dua babak. Setiap pemain harus memiliki stamina yang baik selama pertandingan. Pemain kita terkarang loyo dalam babak ke dua di akhir pertandingan. Itu yang tidak boleh terjadi," paparnya.
"Caleg kalau mau menonjol harus terjun ke konstituen. Meski diberi sarana, kalau tidak rajin akan percuma. Pemain bola yang handal terus latihan yang rajin, disaat ada pertandingan atau pun tidak," imbuhnya.
Sementara, lanjut dua, pelatih hanya memberi motifasi dan fasilitas agar pemain bola memiliki stamina yang handal serta mampu bertanding optimal dari awal hingga akhir pertandingan.
"DPP itu ibarat pelatih yang mensuport pemain. Banyak pemain tidak konsisten tidak akan menang, tapi sedikit pemain yang konsisten, dipastikan menang dalam pertandingan," pungkasnya. (trk)
Berita Terkait: hanura
- Tokoh Muda Partai Hanura Hadiri Lomba Bidar Mini
- HT: Kader Hanura Harus All Out Kuasai Jawa
- HT Minta Caleg Hanura Turun ke Masyarakat
- Hanura Bagi-Bagi Sembako Murah di Tanjung Priok
- Gelar Pasar Murah Lebih Bermanfaat Ketimbang Pasang Baliho
- Hanura Gelar Bukber & Bagi Sembako dengan Warga Matraman
- HT Bagikan Ambulan ke DPD Partai Hanura
- Kiat Hanura Raih Suara pada Pemilu 2014
- Hanura Targetkan Masuk Tiga Besar dalam Pemilu 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar