16 Juni 2013 pukul 11:29
Selain kegiatan pengabdian kepada masyarakat di dusun sendiri sejak SMA bersama dengan organisasi PMR Unit 2 SMADABA dan OSIS menyelenggarakan bakti sosial, dan penanggulangan bencana Merapi 1994.
MH bersama rombongan PMI Cab. Bantul ikut dalam evakuasi bencana Merapi meskipun masih duduk di kelas 1 SMA.
Pada saat kelas 2 memimpin tim JUMBARA PMR PMI tingkat DIY dan ikut acara baksos kepada korban Merapi 1994 yang juga dihadiri Gubernur DIY.
Saat kuliah banyak juga kegiatan pengabdian masyarakat yang MH ikuti seperti BAKSOS BEM-SKI FMIPA, BAKSOS KAMMI-Solo Pos dalam SOLO PEDULI, penanaman pohon dengan HIMABIO-Jur. Biologi, dan masih banyak lagi. Hampir setiap tahun ada program kegiatan mahasiswa yang mengikutsertakan masyarakat.
Setelah dinyatakan lulus dari jurusan Biologi FMIPA UNS, MH mendaftar sebagai anggota KPUD DIY. Proses administrasi lolos namun wawancara gagal. Justru saat wawancara ditanya "apakah kamu bersedia menjadi Presiden?" jawaban MHpun diplomatis bahwa MH mendaftar anggota KPUD Propinsi agar bisa menjadi jembatan komunikasi antara KPU Pusat dan KPU Kabupaten.
Setelah gagal menjadi anggota KPUD DIY 2004 MH melamar kerja di Sukoharjo sebagai kepala cabang sebuah perusahaan swasta, namun saat wawancara diberi tahukan bahwa posisi kepala cabang sudah terisi namun untuk jadi kepala cabang tidak bisa instan dari sarjana namun harus dimulai karier dari bawah. Saat itu dengan ijazah SMA mendaftar karyawan perusahaan tersebut.
Belum sempat menikmati gaji sebagai karyawan, apalagi pesangon! MH mencabut ijazah dari perusahaan untuk digunakan bersama ijazah S1 mendaftar PA PK Perwira TNI AU di LANUD Adisucipto DIY. TNI AU membuka lowongan untuk menjadi perwira TNI Au dari sarjana yang salah satunya dari jurusan Biologi sejumlah 2 orang se Indonesia.
Setelah tes demi tes dilalui tinggal 2 orang yang sarjana Biologi, satu yaitu MH dan satunya dari UGM.
Dan tinggal 2 tes yaitu wawancara psikologi dan kesehatan 2. Dengan ijin ALLOH saya lupa hari tes wawancara yang hari senin dan liburnya selasa, sehingga senin saya masuk gak ada tes dan selasanya tidak masuk! Pada hari rabunya masuk tes ternyata sudah masuk tes kesehatan 2 dan kemarin wawancara.
MH bingung dan bertanya kepada panitia utk lapor kemarkas intel. Sampai di markas intel AU panitia tes wawancara sudah kembali ke Jakarta. Sehingga hari itu mengikuti tes kesehatan 2 kemudian Hari Kamisnya pengumuman dengan berat MH terima tidak lolos pantokhir propinsi sehingga tidak ikut ke Jakarta.
MH nangis, nangis, dan nangis dengan menyalahkan diri sendiri, namun itulah TAQDIR yang sudah ALLOH tulis di lauful mahfud. MH terima dengan ikhlas dan terus berusaha mencari pekerjaan lain baik di Jogja maupun Luar Jogja sambil sesekali menjalankan bisnis MLM dari salah satu MLM herbal dari Malaysia.
Tahun 2004 di dusun MH dilaksanakan pemilu kadus ada yang menginginkan MH mencalonkan diri, namun MH menolak karena kakeknya sudah pernah jadi kadus dan ibunyajuga sudah aktif di PKK bahkan sampai Kecamatan. MH di Jogja khususnya hanya ingin jadi rakyat biasa, dan akan mendukung pemimpin yang baik dan mengkritik pemimpin yang tidak baik.
Pada tahun 2005 MH kembali meninggalkan statusnya sebagai karyawan swasta dan mendaftar kembali PA PK Perwira AD juga di LANUD Adisucipto yang membuka lowongan untuk 1 orang dari sarjana jurusan biologi. Sebelum mendaftar MH mengoperasi keloid di BINTARAN Yogya diantar bapaknya yang sudah purnawirawan AL dengan tugas terakhir sebagai palaksa LANAL Yogya.
Dengan harapan biaya yang lebih ringan MH menjalani operasi keloid di BINTARAN oleh seorang ahli bedah tentara yang saat melakukan operasi bercerita bahwa dirinya bukan dari pendidikan perawat atau dokter. Setelah disuntik lokal sambil MH lihat dimulailah operasi, disampaikan ke MH "apabila sakit bilang sakit jangan ditahan". Dan ada sedikit yang terasa tersayat sakit MH bilang sakit, kemudian setelah selesai MH baru tahu bahwa tangan kiri MH belum boleh digerakkan.
MH bersama rombongan PMI Cab. Bantul ikut dalam evakuasi bencana Merapi meskipun masih duduk di kelas 1 SMA.
Pada saat kelas 2 memimpin tim JUMBARA PMR PMI tingkat DIY dan ikut acara baksos kepada korban Merapi 1994 yang juga dihadiri Gubernur DIY.
Saat kuliah banyak juga kegiatan pengabdian masyarakat yang MH ikuti seperti BAKSOS BEM-SKI FMIPA, BAKSOS KAMMI-Solo Pos dalam SOLO PEDULI, penanaman pohon dengan HIMABIO-Jur. Biologi, dan masih banyak lagi. Hampir setiap tahun ada program kegiatan mahasiswa yang mengikutsertakan masyarakat.
Setelah dinyatakan lulus dari jurusan Biologi FMIPA UNS, MH mendaftar sebagai anggota KPUD DIY. Proses administrasi lolos namun wawancara gagal. Justru saat wawancara ditanya "apakah kamu bersedia menjadi Presiden?" jawaban MHpun diplomatis bahwa MH mendaftar anggota KPUD Propinsi agar bisa menjadi jembatan komunikasi antara KPU Pusat dan KPU Kabupaten.
Setelah gagal menjadi anggota KPUD DIY 2004 MH melamar kerja di Sukoharjo sebagai kepala cabang sebuah perusahaan swasta, namun saat wawancara diberi tahukan bahwa posisi kepala cabang sudah terisi namun untuk jadi kepala cabang tidak bisa instan dari sarjana namun harus dimulai karier dari bawah. Saat itu dengan ijazah SMA mendaftar karyawan perusahaan tersebut.
Belum sempat menikmati gaji sebagai karyawan, apalagi pesangon! MH mencabut ijazah dari perusahaan untuk digunakan bersama ijazah S1 mendaftar PA PK Perwira TNI AU di LANUD Adisucipto DIY. TNI AU membuka lowongan untuk menjadi perwira TNI Au dari sarjana yang salah satunya dari jurusan Biologi sejumlah 2 orang se Indonesia.
Setelah tes demi tes dilalui tinggal 2 orang yang sarjana Biologi, satu yaitu MH dan satunya dari UGM.
Dan tinggal 2 tes yaitu wawancara psikologi dan kesehatan 2. Dengan ijin ALLOH saya lupa hari tes wawancara yang hari senin dan liburnya selasa, sehingga senin saya masuk gak ada tes dan selasanya tidak masuk! Pada hari rabunya masuk tes ternyata sudah masuk tes kesehatan 2 dan kemarin wawancara.
MH bingung dan bertanya kepada panitia utk lapor kemarkas intel. Sampai di markas intel AU panitia tes wawancara sudah kembali ke Jakarta. Sehingga hari itu mengikuti tes kesehatan 2 kemudian Hari Kamisnya pengumuman dengan berat MH terima tidak lolos pantokhir propinsi sehingga tidak ikut ke Jakarta.
MH nangis, nangis, dan nangis dengan menyalahkan diri sendiri, namun itulah TAQDIR yang sudah ALLOH tulis di lauful mahfud. MH terima dengan ikhlas dan terus berusaha mencari pekerjaan lain baik di Jogja maupun Luar Jogja sambil sesekali menjalankan bisnis MLM dari salah satu MLM herbal dari Malaysia.
Tahun 2004 di dusun MH dilaksanakan pemilu kadus ada yang menginginkan MH mencalonkan diri, namun MH menolak karena kakeknya sudah pernah jadi kadus dan ibunyajuga sudah aktif di PKK bahkan sampai Kecamatan. MH di Jogja khususnya hanya ingin jadi rakyat biasa, dan akan mendukung pemimpin yang baik dan mengkritik pemimpin yang tidak baik.
Pada tahun 2005 MH kembali meninggalkan statusnya sebagai karyawan swasta dan mendaftar kembali PA PK Perwira AD juga di LANUD Adisucipto yang membuka lowongan untuk 1 orang dari sarjana jurusan biologi. Sebelum mendaftar MH mengoperasi keloid di BINTARAN Yogya diantar bapaknya yang sudah purnawirawan AL dengan tugas terakhir sebagai palaksa LANAL Yogya.
Dengan harapan biaya yang lebih ringan MH menjalani operasi keloid di BINTARAN oleh seorang ahli bedah tentara yang saat melakukan operasi bercerita bahwa dirinya bukan dari pendidikan perawat atau dokter. Setelah disuntik lokal sambil MH lihat dimulailah operasi, disampaikan ke MH "apabila sakit bilang sakit jangan ditahan". Dan ada sedikit yang terasa tersayat sakit MH bilang sakit, kemudian setelah selesai MH baru tahu bahwa tangan kiri MH belum boleh digerakkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar