Selasa, September 15, 2009

Berita dari Surat Kabar

Dermatophagoides pteronyssinus

KOMPAS.com - Tanpa kita sadari, perlengkapan tidur yang setiap hari kita pakai merupakan tempat favorit kuman. Hal ini tentu tak bisa dibiarkan, terlebih kita menghabiskan waktu lebih dari 8 jam setiap hari.
Setiap manusia rata-rata melepaskan 1,5 juta sel kulit per jam dan mengeluarkan keringat 0,9 liter setiap hari, meski kita tidak melakukan kegiatan apa pun. Nah, sel-sel kulit mati yang rontok tadi bisa menempel di seluruh kasur dan bantal, menjadi tempat yang baik untuk pertumbuhan tungau debu yang disebut Dermatophagoides pteronyssinus.
Menurut Philip Tierno PhD, penulis buku The Secret Life of Germs, bila ditimbang, berat kasur kita rata-rata akan naik dua kali lipat dalam 10 tahun gara-gara akumulasi dari rambut, keringat, sel kulit mati, spora, bakteri, zat kimia, debu, tungau, serpihan tubuh serangga, hingga kotoran tungau.
"Setelah lima tahun, 10 persen dari berat bantal adalah tungau debu. Ini adalah apa yang kita hirup saat tidur. Kotoran tungau merupakan pemicu alergi dan asma," kata Tierno.
Solusinya, lapisi kasur dan bantal dengan kain yang mudah dilepas dan dicuci. Selain itu, secara teratur cuci sprei, sarung bantal dan guling dengan sabun dan air panas bila memungkinan. Kuman akan mati dalam suhu 60 derajat celsius.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MLS

MLS
multi level sedekah

Mengenal Tambang Lebih Dekat

SATU JARINGAN,MULTI BISNIS!

Entri Populer