Selasa, Juli 14, 2009

Artikel 4 M. Hadi, S.Si.

LAIN_LAIN

CATATAN

TANGGAL 19 dan 20 MEI 1998

Muthofar Hadi Mahasiswa Biologi FMIPA UNS angkatan 1997

19 Mei 1998

Semua orang nggak kecil-nggak gedhe semuanya membicarakan reformasi. Kota Solo yang mulai kemarin (18 Mei 1998) sudah berangsur-angsur menunjukkan kenormalan kembali. Aktifitas-aktifitas yang sempat terhenti sejak kerusuhan tanggal 14 Mei 1998 mulai sekarang sudah terlihat adanya aktifitas yang dijalankan seperti biasanya. Angkutan yang sebelumnya “ngantor” mulai kemarin sudah terlihat bahkan sekarang ini bukan hanya Damri yang “nongol” tetapi angkutan yang lain juga sudah aktif lagi.

Kemarin sewaktu ingin menarik uang ke BCA Gladak memang angkutan yang terlihat baru Damri. Dan kehidupan kampuspun mulai lebih hidup lagi, walaupun kemarin sudah mulai ada kuliah tetapi tidak sebanyak sekarang. Kemarin di fakultas MIPA juga sempat diadakan doa bersama yang sebelumnya diisi orasi-orasi yang kebanyakan mengecam roda pemerintahan sekarang ini. Mungkin di MIPA belum berjalan kekompakan sehingga Doa dan Keprihatinan yang diadakan hanya diikuti oleh beberapa orang (kurang dari 30 orang) dan hampir sebagian besar berasal dari jurusan Biologi. Atau mungkin karena tidak suka reformasi atau karena bosan mendengar orasi-orasi yang cenderung memojokkan pemerintah atau dianggap orasinya kurang sesuai dengan fakta; atau …? Akupun juga kurang tahu. Tetapi kalau menurutku yang juga ikut bingung dengan reformasi yang saling kontra disatu sisi menyatakan A disisi lain B seperti “kasus penunggangan”, “suksesi”, dan lainnya jika masih ada – memang orasi yang diberikan kebanyakan belum 100% benar dan juga karena aku belum bisa menerima dari semua orasi tersebut.

Menjelang kurang satu hari memperingati harkitnas yang juga akan diisi dengan unjuk rasa mahasiswa se Indonesia. Dan menurut selebaran untuk wilayah Solo aksi mahasiswa akan dipusatkan di Alun-alun Utara Surakarta jam 09.00 WIB, dalam “Aksi Damai Umat Islam Surakarta”. Dua rapat besar digelar yang pertama di Istana Negara dengan keputusan bahwa Presiden Soeharto akan memimpin langsung reformasi dan akan membentuk Komite Reformasi yang bertugas menyusun usulan UU. Rapat kedua di gedung DPR/MPR yang telah dibanjiri oleh Mahasiswa dengan keputusan yang dibacakan Harmoko yakni menyetujui diadakan reformasi menyeluruh dan mendukung turunnya Soeharto secara konstitusional. Semua yang ada dihadapan Harmoko ber-u…ria, kalau menurutku sendiri pernyataan Soeharto merupakan pernyataan yang bijaksana karena :

Gambar 1. Presiden RI pada tahun 1967 – 1998

1. Soeharto mau menerima masukan dari beberapa tokoh yang diundangnya dan diwujudkan dalam keputusan rapat.

2. Soeharto mengantisipasi akan adanya perebutan kekuasaan dengan mengambil langkah reformasi terlebih dahulu baru kemudian turun dari jabatan Presiden.

3. Jika Soeharto jujur dengan apa yang dikatakan dalam menyampaikan hasil rapat. Maka sebenarnya dia tidak mempertahankan kursi kepresidenan tetapi dia hanya ingin krisis ini cepat berakhir di bawah kepemimpinannya-memang kelihatan angkuh dan egois-tetapi mungkin itu karena sekarang ini Soeharto tidak dipercaya lagi.

Sempat juga aku diskusikan dengan teman kost tetapi ternyata pandangan mereka berbeda dengan pandanganku, mereka menganggap itu hanya permainan Soeharto dan yang mereka inginkan Soeharto turun terlebih dahulu baru diadakan reformasi. Tapi beginilah manusia selalu ditandai beda pendapat. Mungkin ini memang permainan politik orang atas yang belum jelas mana yang benar dan mana yang salah karena mereka sama-sama mengatasnamakan kepentingan rakyat.

20 Mei 1998

Gambar 2. Presiden Suharto di dampingi Wakil Presiden B.J. Habibie

Tidak seperti hari-hari biasanya, hari ini kampus kelihatan sepi apalagi setelah diberitahu bahwa kuliah kosong dan dikampus tidak ada orang. Tetapi setelah beberapa lama menunggu aku mulai melihat kesibukan dan persiapan dari mahasiswa untuk Reformasi Damai. Apalagi setelah aku diberi tali raffia hitam sama ketua senat kelihatan sekali bahwa Reformasi Damai yang sebenarnya telah dihimbau oleh Amien Rais untuk tidak dilaksanakan (khususnya di Monas) – akan tetap dilaksanakan oleh sivitas akademika UNS. Memang sudah kelihatan ada rombongan yang sudah berkumpul di depan Rektorat dan setelah aku selesai buka rekening di BNI 64 UNS aku melihat sendiri ribuan mahasiswa sudah berkumpul di Rektorat dengan orasi-orasi. Aksi ini berjalan dari depan Rektorat UNS menuju gedung DPRD Solo di Balai Kota Solo. Sesampai di Balai Kota kami terus mendengarkan orasi-orasi, serta pandangan dari ketua dan anggota DPR, yang pada intinya mendukung reformasi dan menginginkan Soeharto mundur. Pada saat itu ketua DPRD sempat didesak mahasiswa agar menyetujui Soehato mundur, wakil dari PPP dan ABRI dengan tegas mendukung Soeharto mundur, dan wakil PDI takut keluar.

CATATANKU MENGENAI DUSUN GERSELO

DUSUN GERSELO

Muthofar Hadi, S.Si.

DARI BEBERAPA PERBINCANGAN YANG PERNAH SAYA LAKUKAN DENGAN BEBERAPA PENDUDUK GERSELO, SAYA MENULISKAN BEBERAPA PERISTIWA YANG PERNAH TERJADI DI DUSUN GERSELO, DARI MASA PERJUANGAN KEMERDEKAAN, MASA PENDUDUKAN JEPANG, DAN MASA KEMERDEKAAN SAMPAI SEKARANG.

SAYA ADALAH MUTHOFAR HADI, SARJANA SAINS, MENDAPATKAN PANGGILAN SEJAK KECIL DODI ATAU DIK. LAHIR TANGGAL 2 APRIL 1979 DI RS TRISNAWATI DIY. DAN TINGGAL BERSAMA IBU BADINAH, BA DAN KAKEK/NENEK MUHDINI DI DUSUN GERSELO.

PADA MASA PERJUANGAN KEMERDEKAAN, PENDUDUK DUSUN GERSELO SEPERTI HALNYA PENDUDUK YOGYAKARTA LAINNYA. MEREKA MERUPAKAN BAGIAN DARI KESULTANAN YOGYAKARTA YANG DENGAN GIGIH MENGUSIR PENJAJAH BELANDA DAN JEPANG. DIBAWAH KEPEMIMPINAN SRI SULTAN HB IX (ALMARHUM/MENINGGAL TAHUN 1989).

DI MASA KEKUASAAN BELANDA SEBELUM KALAH PERANG DENGAN JEPANG PENDUDUK GERSELO BERPENCAHARIAN SEBAGAI PETANI, BURUH TEBU, DAN LAIN SEBAGAINYA. MEREKA TIDAK SUKA DENGAN KEPEMIMPINAN BELANDA DI YOGYAKARTA.

PERNAH PEMUDA-PEMUDA GERSELO MENGADAKAN PENJAGAAN DUSUN DENGAN BERGILIRAN DI SEBERANG JALAN RAYA MENUJU PARANGTRITIS DEPAN DUSUN. ADA DARI PEMUDA YANG DISAAT PENJAGAAN TERSEBUT DIA MEMEGANG GERANAT, DAN TERNYATA DIA BELUM BISA MENGGUNAKAN GERANAT, SAMPAI AKHIRNYA GERANAT ITU MELEDAK SENDIRI SAAT DIA BAWA.

SEHINGGA SETELAH ITU DUSUN GERSELO DIHUJANI BOM OLEH BELANDA KARENA DISANGKA SEBAGAI BASIS PERJUANGAN PEJUANG RI SAMPAI BEBERAPA HARI BARU REDA, DAN PENDUDUKPUN BANYAK YANG PANIK DAN MENYELAMATKAN DIRI KESUNGAI-SUNGAI ATAU TEMPAT YANG BISA DIJADIKAN TEMPAT BERLINDUNG.

DENGAN PERJUANGAN PEMUDA-PEMUDI DUSUN GERSELO, DUSUN GERSELO TIDAK PERNAH DI MASUKI BELANDA SAMPAI BELANDA MENYERAH KEPADA JEPANG, BAHKAN SAMPAI AKHIR AGRESI MILITER BELANDA TAHUN 1948 DAN 1949 TIDAK BERHASIL MENGUASAI YOGYAKARTA KEMBALI.

PERJUANGAN MEREKA PATUT DIKENANG SEBAGAI KEBANGGAAN WARGA DUSUN GERSELO, MEREKA ADALAH PARA PAHLAWAN DARI DUSUN GERSELO.

DI SAAT JEPANG DATANG DAN BELANDA MENYERAH KEPADA JEPANG BANYAK DARI PENDUDUK GERSELO YANG KEMUDIAN “DIREKRUT” DENGAN PAKSA UNTUK MENJADI BAGIAN DARI TENTARA JEPANG. MENURUT PENUTURAN SEORANG PENDUDUK YANG PERNAH SAYA TEMUI DARI SATU KELUARGA HANYA DISISAKAN 1 ORANG LELAKI SAJA UNTUK SATU KELUARGA, SEDANGKAN SISANYA DARI KELUARGA YANG LAKI-LAKI DIBAGI-BAGI KEDALAM BEBERAPA TENTARA YANG DIBENTUK JEPANG, ADA YANG IKUT HEIHO, PETA, SEINENDAN, BAHKAN ROMUSA. KEADAAN INI SAYA DAPAT DARI KELUARGA YANG SEKARANG MASIH HIDUP SAAT BERBINCANG-BINCANG RINGAN DENGAN MEREKA.

SAMPAI SEKARANGPUN KEBERADAAN MEREKA YANG IKUT ROMUSA TIDAK JELAS, ADA DARI MEREKA YANG DULU DIPAKSA IKUT ROMUSA SAMPAI SEKARANG BELUM KEMBALI, MEREKA HANYA TAHU BAHWA KELUARGA MEREKA ITU DIPAKSA IKUT ROMUSA DAN KABARNYA SAMPAI SEKARANG TIDAK DIKETAHUI SAMA SEKALI, SAMPAI HARTA WARIS YANG ADAPUN MASIH DIHARAPKAN AGAR KELUARGANYA TERSEBUT KEMBALI UNTUK MENDAPATKAN BAGIAN HARTA WARIS DARI KELUARGANYA TERSEBUT.

SEDANGKAN YANG BERGABUNG DIBEBERAPA TENTARA YANG DIBUAT JEPANG MEREKA BANYAK YANG KEMUDIAN MEMBUBARKAN DIRI DAN KEMBALI BERPROFESI SEBAGAI PETANI DAN ATAU PEGAWAI PEMERINTAH RI. SEPERTI ALMARHUM MUHDINI (MENINGGAL 1989) YANG KEMUDIAN DIPILIH MENJADI KEPALA DUSUN KEMBALI. SEDANGKAN PENDUDUK YANG LAIN ADA DARI MEREKA JUGA TIDAK TAHU KEBERADAANNYA SAMPAI SEKARANG, ADA YANG JADI PEGAWAI PEMERINTAH, NAMUN KEBANYAKAN KEMBALI MENJADI BURUH TANI. BAGI PENDUDUK YANG LAIN MEREKA MEMILIKI KENANGAN PERISTIWA SENDIRI YANG AKU TIDAK TAHU SATU DEMI SATU.

KELUARGA ALMARHUM MUHDINI, DIMANA SAYA DIBESARKAN JUGA MEMILIKI KENANGAN PERISTIWA, MEREKA PERNAH MENGALAMI AGRESI MILITER BELANDA TAHUN 1949, SEDANGKAN ANAK MEREKA MASIH BAYI (ALMH BADINI (50 TH)) YANG SAAT DIHUJANI BOM DI DUSUN GERSELO DIBAWA (DIGENDONG) OLEH ALMARUHUMAH IBU MUHDINI, DIA KELUAR RUMAH DAN BERLARI DI SEPANJANG SUNGAI. NAMUN DIA TIDAK LUPUT JUGA DARI BOM YANG ALHAMDULILLAH BOM TERSEBUT HANYA MELEDAK DI DEKATNYA. SAMPAI AKHIRNYA MENJADIKAN ALMARHUM BADINI TIDAK BISA MENIKMATI MASA KECIL DAN TUANYA SAMPAI MENINGGALNYA HANYA BERGANTUNG KEPADA ALMARHUM/ALMARHUMAH MUHDINI, TANPA ADA KEMAMPUAN UNTUK BERPIKIR CERDAS SEPERTI AYAHNYA YANG SEORANG KEPALA DUSUN DAN KEDUA ADIKNYA YANG GURU.

ALMARHUM MUHDINI ADALAH SEORANG KEPALA DUSUN, ABDIDALEM KERATON YOGYAKARTA, DAN DI SAAT PENDUDUKAN JEPANG DIA DIPAKSA IKUT DENGAN PEMUDA SEUSIANYA DALAM HEIHO ATAU POLISI KHUSUS JEPANG, DAN TERAKHIR BERPANGKAT SEIDANCO. AYAHNYA ADALAH SEORANG MANDOR TEBU, SEHINGGA DIA JUGA DIKENAL SEBAGAI ANAK MANDOR TEBU. SETELAH JEPANG MENYERAH, DIA KEMBALI MENDAPATKAN KEPERCAYAAN UNTUK MENJADI KEPALA DUSUN SAMPAI BELIAU MENINGGAL TAHUN 1989.

SETELAH ALMARHUM MUHDINI MENINGGAL TERJADI KEKOSONGAN KEPALA DUSUN KEMUDIAN DIPILIH UNTUK MENGISI KEDUDUKAN KEPALA DUSUN ADALAH BAPAK SUDIGDO (ALMARHUM) YANG MENINGGAL TAHUN 2002 KARENA SAKIT. KEMUDIAN SAAT INI KEPALA DUSUN, DUSUN GERSELO BERNAMA SARJONO, HASIL PEMILU LANGSUNG WARGA DUSUN GERSELO TAHUN 2004.

ALLAHUMAHFIRLAHUM

WARKHAMHUM WA’AFIHIWA’FU’ANHUM

ALLAHUMA LATAKRIMNAAJROHUM

WALATAFTINABA’DAHUM

WAHGFIRLANAWALAHUM

KELUARGA ALM. MUHDINI

1. ALM. MUHDINI (MENINGGAL 1989)

2. ALMH. JUMILAH (ISTRI) (MENINGGAL 27 MEI 2006)

3. PARIDJO EDI S [MAYOR (P) (PURN) TNI AL] (MENANTU)

4. BPK DJASMAN [(PENSIUN) GURU SLTP] (MENANTU)

5. ALM. BADINI (ANAK 1) (MENINGGAL TAHUN 1999)

6. ALMH. BADINAH, BA [GURU SLTP] (ANAK 2)

(MENINGGAL 27 MEI 2006)

7. BARIYAH, S.Pd [GURU SLTP] (ANAK 3)

8. BAYUDI (ANAK 4)

9. BARDI (ANAK 5)

10. ALMH. PURWANTI (ANAK 6)

(MENINGGAL 27 MEI 2006)

11. MUTHOFAR HADI, S.Si. (CUCU 1)

12. FANNI A, Amd (CUCU 2)

13. RATEH P (CUCU 3)

14. AGUSTINA R (CUCU 4)

15. TEGUH, ST (CUCU 5/SDR TIRI)

16. DWI, ST (CUCU 6/SDR TIRI)

BEBERAPA KENANGAN YANG BISA SAYA TEMUKAN SETELAH PERISTIWA GEMPA 27 MEI 2006 DIRUMAH KAMI, RUMAH ALMARHUMAH MUHDINI, 2 BUAH PIALA, PIAGAM PENGHARGAAN UNTUK DUSUN GERSELO DAN SERTIFIKAT PENGHARGAAN UNTUK MUHDINI DARI PRESIDEN RI 2, SOEHARTO, TETAPI UNTUK YANG TERAKHIR SETELAH SAYA CARI LAGI BELUM SAYA TEMUKAN SAMPAI POSTING INI SELESAI SAYA KIRIM. SERTIFIKAT ITU DIBERIKAN ATAS PENGABDIAN ALMARHUM MUHDINI SELAMA LEBIH DARI 30 TAHUN KEPADA RI TANPA CACAT.

PIALA YANG PERNAH DIDAPAT DUSUN GERSELO :

1. JUARA III KEGIATAN PKK DALAM RANGKA HUT

KEMERDEKAAN RI KE XXXIX KECAMATAN JETIS

KABUPATEN BANTUL TAHUN 1984

2. JUARAN III LOMBA DUSUN DALAM RANGKA 17 AGUSTUS

1988 KECAMATAN JETIS

PIAGAM YANG DIDAPAT DUSUN GERSELO :

  1. PIAGAM PENGHARGAAN NOMOR : 26064.B. UNTUK USAHA PENGELOLAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA NASIONAL DI PEDESAAN KEPADA PPKBD/Sub. PPKBD Ped. GERSELO PATALAN JETIS BANTUL DIY, JULI 1984 TERTANDA TANDA TANGAN SOEPARDJO (MENTERI DALAM NEGERI)
  2. PIAGAM PENGHARGAAN SEBAGAI JUARA I LOMBA PKK PADA HUT KEMERDEKAAN RI KE XLIII TAHUN 1988 YANG TELAH DISELENGGARAKAN DI DUSUN GERSELO PADA TANGGAL 4 AGUSTUS 1988 TERTANDA TANDATANGAN R. GHOZALI IMAM SAHADAT, SH (CAMAT JETIS) NIP. 490018433
  3. PIAGAM PENGHARGAAN SEBAGAI JUARA III LOMBA DUSUN PADA HUT KEMERDEKAAN RI KE XLIII TAHUN 1988 TANGGAL 4 AGUSTUS 1988 TERTANDA TANDATANGAN R. GHOZALI IMAM SAHADAT, SH (CAMAT JETIS) NIP. 490018433

SEMOGA ALMARHUM-ALMARHUMAH WARGA DUSUN GERSELO MENDAPATKAN TEMPAT YANG MULIA DISISI ALLAH SWT. AAMIIN.

DAN KAMI WARGA DUSUN GERSELO YANG DITINGGALKAN DAPAT MENJAGA DAN MENERUSKAN CITA-CITA MEMBANGUN DUSUN GERSELO SEBAGAI DUSUN YANG SELAMAT DAN SEJAHTERA. AAMIIN.

CATATAN PERJALAN KE NTB

SELAT LOMBOK dalam Perjalananku

Tes Wawancara di UNRAM untuk Beasiswa S2 dari SID

Hari Senin tanggal 11 Nopember 2008 pukul 13.00 WIB saya sudah menunggu Bus ke Mataram NTB. Ini adalah perjalanan pertama saya ke NTB, pulau di sebelah timur pulau Bali, tepatnya di Mataram.

Perjalanan Saya berawal dari Yogyakarta, di selatan Perempatan Janti atau ditempat Bus dan Agen Safari Darma Raya. Karena sudah masuk Sholat Dhuhur, kemudian saya kemushola Blok O AU, dan baru sekitar pukul13.45 WIB Bus saya ke NTB datang.

Dari situ kemudian kesibukan mulai dilakukan, semua barang milik penumpang dan barang kiriman tujuan NTB dimasukkan ke bagasi bus dan di bagian belakang bus yang masih kosong. Setelah semua barang masuk semua, barulah satu persatu penumpang menempati tempat duduk masing-masing.

Saya masuk dari pintu depan dan saya kemudian menghampiri tempat duduk saya yang ada orangnya, kemudian dia bergegas pindah dan memberikan tempat duduk milikku kepadaku. Aku duduk di kursi No 1, sehingga pemandanganku luas dan bisa melihat dengan lebih banyak dari pada tempat duduk yang lain.

Setelah semua penumpang dicek keberadaannya semua, kemudian bus kami berangkat. Pertama kita menuju ke terminal Giwangan dan menunggu penumpang di agen. Setelah beberapa waktu kemudian kami berangkat lagi, dan ini adalah perjalanan panjang kami di pulau jawa, kami menuju ke pelabuhan Banyuwangi Jawa Timur.

Sebelum sampai di Banyuwangi kami beristirahat untuk makan, dan sholat di Madiun pada pukul 10.00 WIB kalau tidak salah sih, setelah selesai, kemudian kami berangkat kembali menuju pelabuhan Banyuwangi, dan ikut serta pelayan restoran 2 orang yang akan pulang kerumahnya. Dan setelah satu persatu dari mereka turun, saya sudah merasakan ngantuk, dan tertidurlah saya sampai kemudian kami sampai di pelabuhan Banyuwangi menunggu penyeberangan dipagi hari buta, tepat azdan subuh dikumandangkan. Namun kami tidak ada yang keluar dari bus, kami masih harus menunggu untuk masuk kapal dan baru setelah agak lama kami menunggu kami kemudian masuk kapal dan barulah kami melaksanakan sholat subuh dan menikmati perjalanan dari Banyuwangi melintasi selat Bali menuju Bali.

Dalam perjalanan kami tidak begitu terasa karena hanya sebentar sekitar 15 menit, dan sampailah kami dipulau Bali. Saya sendiri masih merasakan kantuk sehingga setelah turun dari kapal dan turun dipulau Bali mata aku sedikit aku paksakan untuk melihat pemandangan Bali. Tanah berpasir dan sedikit sempit berpapasan dengan angkot kemudian baru melakukan perjalanan menuju pelabuhan penyeberangan melintasi selat Lombok. Saya tidak ingat sekarang nama-nama dari pelabuhan tersebut, namun perjalanan kami di Bali cukup lama, dan kami banyak melalui tempat-tempat wisata di Bali, seperti pantai, gua Lawa, Giyanyar, namun kami menikmati dalam perjalanan saja dan melihatnya dari dalam bus. Kurang lebih pada pukul 13.00 kami sampai dipelabuhan. Jadi sekitar 8 jam kami menelusuri pulau Bali, ada pemandangan sawah yang sedang digarap warga, toko-toko patung dan warung makan dipinggir-pinggir jalan, dan aktivitas warga bali yang akan bekerja menggunakan kendaraan bermotor. Di Bali kami berhenti untuk makan pagi dan MCK jam 8.00 WIB jika tidak salah.

Kami menunggu cukup lama sebelum masuk kapal Ferry menuju P. Mataram, dan disebelah kami juga banyak antrian kendaraan bermotor yang akan menuju ke Lombok. Ada yang berombongan, keluarga, orang Indonesia asli dan ada juga yang orang asing. Kemudian setelah kami masuk kapal, kami bisa menikmati pemandangan laut dari kapal. Perlahan tapi pasti kapal mulai meninggalkan P. Bali dan terlihat sedikit demi sedikit.

Gambar 3. Wajah matahari di tepian pulau

Pulau Bali mulai hilang dari pandangan.

Pertama saya melihat pemandangan kapal disekitar kapal ferryku, kemudian tampak pelabuhan secara keseluruhan dengan kapal-kapal yang ada, kemudian pantai disekitar pelabuhan terlihat, dan mulai sedikit demi sedikit pulau Bali secara keseluruhan terlihat. Saya terus memandang ke arah pulau Bali sampai pulau Bali hilang dari pandangan mataku. Setelah hilang saya kemudian berpindah ke depan geladak kapal dan naik ke atas kemushola untuk sholat dhuhur dan ashar. Kurang lebih 4 jam kami berada di selat Lombok, Jam 14.00 WIB kami berangkat dan pukul 18.00 WIB kami sudah mendarat dari kapal. Saya sempat merasakan berada ditengah laut kanan dan kiri kami tidak terlihat ada pulau, rasanya memang menakutkan, dimana ada pulau?

Saya ke geladak depan dilantai dua persis disamping ruang navigasi. Dan dari tempat aku berdiri kegiatan diruang navigasi bisa kami lihat karena dindingnya terbuat dari kaca bahkan pintunya juga disampingku dan terbuka terus, dikhususkan bagi penumpang yang ingin bertanya.

Dan bersama saya di sana ada 2 orang asing yang sedang berbincang dengan seorang Indonesia, walaupun terkadang bahasanya masih bisa aku pahami, dan perlu mengernyitkan dahi terlihat dari dahi 2 orang bule yang mendengarnya. Namun dia begitu bersungguh-sungguh sehingga menjadi jelas juga maksudnya. Namun kadang saya yang tidak sengaja mendengarkan pembicaraan mereka juga tidak paham dengan yang mereka bicarakan. Mereka membahas keindahan negeri Italy, panjangnya jarak perjalanan kami, dan setelah itu saya sengaja untuk tidak mendengarkannya lagi.

Hujan rintik-rintik mulai turun dan kami terus melihat pulau yang akan kami tuju, P. Lombok. Pergerakan kapal seperti tidak lurus, tetapi melintang atau melengkung, aku jadi ingat kapal yang tenggelam, bener juga gerak kapal ini tidak ketengah selat, karena jika tenggelam penumpang bisa lebih dekat dengan daratan, terus aku berpikir itu sampai melihat pulau-pulau didepan kami. Saya terus ikuti pulau mana yang namanya Lombok. Dan kami melintasi pulau disebelah kiri kami namun bukan yang kami tuju, kapal kami mencari pelabuhan yang akan menurunkan kami. Ternyata pelabuhan lombok itu berada di dalam, tidak seperti pelabuhan di Banyuwangi ataupun di Bali. Kapal kami masuk ke bagian selat Lombok yang terapit oleh daratan, kemudian kapal kami masuk ke arah dalam pulau melalui selat tersebut, dan jika dari Bali kami berbelok ke kiri dari selat tersebut kemudian masuk pelabuhan Lombok.

Gambar 4. Pelayaran antar pulau

Anehnya ......saya baru tahu.

Saat pulang dari Lombok tanggal 2 Desember 2008, saya berada di geladak depan, setelah beberapa saat meninggalkan P. Lombok ternyata di kanan-kiri kapal banyak ikan lumba-lumba yang meloncat keluar dari gelombang air selat, dan jumlahnya begitu banyak, sungguh pemandangan yang indah.

Dan kapal yang satu ini ada tempat tidurnya, dan dari tempat tidur itu saya bisa melihat keluar, terlihat gerak kapal dan pemandangan disebelah kanan kapal. Dan satulagi kapal ini memiliki kursi yang banyak di geladak depan untuk berjemur, bahkan saya sempat tidur dikursi panjang itu.

Polisi di Indonesia

Senin, Desember 15, 2008

Kecilku
Aku dibesarkan dengan didikan dalam masyarakat yang majemuk. Petani, pedagang, guru, polisi, tentara, semua sudah aku kenal sejak kecil. Aku suka polisi sewaktu kecil, bahkan suka ingin jadi the CHIPs seperti di TV.

Sekarang
Boleh orang bilang suka atau tidak dengan saya, tapi beberapa bulan lalu dalam T&J di Answer.Yahoo.com saya sempat bertanya "Bubarkan Saja Polisi".

Melihat rekaman marahnya SBY di Istana saya kemudian melihat kepemimpinan ini sedang goyah. Dan dalam rekaman tersebut tidak diperlihatkan yang menjawab pertanyaan Presiden.

Hari Ini
Polisi menurut saya tidak perlu karena alasan mereka sendiri yang tidak mau kerja, mereka bekerja karena ada laporan (lihat di TV, sumbernya) dan mereka mempunyai slogan "Pengayom Masyarakat" yang sebenarnya adalah slogan pemimpin.

Mereka adalah aparat bukan pemimpin.

Akibat yang saya lihat polisi banyak berperan dalam penarikan pajak kepada rakyat yang semestinya PAJAK HARUS DIHAPUSKAN.

Polisi juga menjadikan pemimpin di tingkat rendah sampai tinggi tidak berkutik karena setiap ada perkara kembali dulu ke polisi.

Agar trias politica berjalan bubarkan polisi dan bebaskan pajak.

Berdayakan pemimpin di tingkat rendah sampai tinggi tanpa polisi. Dan dampingi setiap pemimpin ditingkat rendah sampai tinggi dengan hakim sehingga hukum ditegakkan dimana ada pelanggaran. Tidak kepolisi dulu.

Lihat presiden tidak bisa menangani demonstrasi karena mengharapkan peran polisi.
Dan hukum sedang dan sedang berjalan tanpa henti karena mengharapkan proses di polisi.

Cukup bagi polisi, kembalikan hukum kepada hakim dan pengadilan. Keputusan hakim adalah mutlak.

Habiskan peran polisi dari hukum dan tindak kejahatan. Jadikan sumber hukum kepada kitab hukum bukan polisi.

Sekalipun mereka dibubarkan mereka adalah
orang-orang yang harus diwaspadai agar tidak berbuat tidak adil.

Setiap kejahatan oleh siapapun kembalikan ke pengadilan dan keputusan hakim.

Merdeka untuk Indonesia

Perang Dan Solusi

Selasa, Januari 13, 2009

Sejarah Perang berawal dari permusuhan antara anak Adam as yang bernama Qobil dan Habil. Meskipun peperangan ini tidak melibatkan massa tetapi pada dasarnya mereka sekarang ini mewakili para pemimpin yang menggunakan massa untuk berperang.


Peperangan pada zaman Qobil dan Habil tidak hanya melibatkan kekuatan manusia, namun juga kekuatan Allah swt.


Kekuatan Allah swt ini didasarkan pada perintah Nabi Adam as kepada kedua anaknya untuk memberikan sedekah kepada Allah swt. Dan sedekah yang diterima oleh Allah swt sebagai pemenang perang tersebut.


Sedangkan permasalahan dasar dari permusuhan tersebut adalah kekecewaan atas keputusan pemimpin mereka yang sekaligus ayah mereka yaitu nabi Adam. Terjadi iri hati, keserakahan, dan kesombongan pada diri anak Adam. Sampai akhirnya terjadilah pembunuhan pertama kali di bumi oleh manusia terhadap manusia, dan sebagai pelajaran pertama manusia mengenal penguburan manusia yang mati, dosa dan taubat.


Sehingga solusi perang adalah matinya musuh, dan atau taubatnya musuh sampai tidak ada permusuhan lagi. Orang yang bertaubat adalah orang yang menyesali perbuatan salah dan meninggalkan perbuatan salah, sehingga dia beralih dari orang salah menjadi orang benar, yaitu orang yang mengerjakan kebenaran dari Allah swt.

Analisa Pemilu Presiden 2004 Rabu, April 01, 2009

“Ibu Mega Capres 2009 Keuntungan Bagi Capres Laki-Laki
pada PEMILU FINAL”


Sebagai seorang mantan Presiden di BEM Fakultas MIPA UNS saya merasakan bagaimana diajukan sebagai calon Presiden, bagaimana masa kampanye, dan bagaimana merasakan dan menerima hasil pemungutan suara.


Pemilihan Presiden RI tahun 2004 di Indonesia adalah yang pertama dilaksanakan di Indonesia, sedangkan Presiden BEM FMIPA UNS merupakan PEMILU ke 3, dan merupakan PEMILU yang dilaksanakan setelah Presiden BEM FMIPA ke 2 meninggal dunia disaat sedang menjalankan tugasnya.


Sebagai pemenang PEMILU BEM FMIPA ke-3 dengan perolehan suara yang mayoritas, saya bisa menganalisa suara yang saya peroleh. Dan begitu pula suara yang diperoleh oleh kandidat Presiden yang tidak jadi. Pemilu ke-3 Presiden BEM FMIPA UNS hanya diikuti oleh 2 kandidat, sehingga cukup mudah untuk memetakkan suara saya dan suara dari kandidat yang tidak jadi.


Sebenarnya PEMILU Presiden RI tahun 2004 juga cukup mudah memberikan analisa suara masing-masing kandidat, hanya karena didasarkan pada kepentingan perolehan yang akan datang, maka analisa yang dijadikan patokan adalah “suara bertambah”. Masing-masing kandidat jika sekarang menjawab maka perolehannya akan bertambah.


Satu hal yang penting dalam perolehan 61 : 39 dari masing-masing kandidat Presiden tahun 2004 adalah Gender.


Permasalahan ini sensitif bagi 61% pemilih yang tidak memilih Ibu Megawati Sukarnoputri, sehingga perolehan Bapak SBY bisa 61%.


Namun jika dianalisa dari jumlah massa masing-masing maka bisa dikatakan massa Ibu Megawati lebih banyak, dan pertambahan massa Bapak SBY adalah berasal dari luar massa keduanya yang mereka adalah anti pada Presiden wanita.


Jumlah massa yang anti pada Presiden Wanita ini bisa jadi lebih banyak dari massa Bapak SBY, hal ini bisa dilihat dari hasil pemilu Partai Demokrat yang hanya 7%. Jauh dari hasil pemilu Presiden yang 61%. Sekalipun tidak bisa dikatakan sama namun jika dibandingkan maka massa anti Presiden wanita ini ada 54%.


Sebuah kesalahan besar telah dilakukan jika PDIP mencalonkan Ibu Megawati sebagai Presiden dengan siapapun tokoh terkemuka yang mendampinginya. Ada 54% orang yang sudah siap memberikan suaranya untuk calon Presiden Laki-Laki melawan Ibu Mega, siapapun dia. Calon kandidat yang akan bertanding melawan Ibu Megawati sudah mengantongi 54% suara rakyat.


Mereka adalah massa yang tidak dapat disurvei, mereka tidak memberikan respon pada masalah gender seperti halnya para penentang gender, mereka lebih banyak bertindak daripada bersuara.


Analisa mudahnya adalah jumlah penduduk muslim di Indonesia kurang lebih 80% muslim, dan jika ada 54% anti pada pemimpin atau presiden perempuan maka sebenarnya belum semua penduduk muslim anti pada pemimpin wanita. Dan jika dikurangi maka penduduk muslim yang tidak anti tersebut jumlahnya 26%.


Jadi jika Ibu Megawati Sukarno Putri maju sebagai Presiden maka yang diuntungkan adalah Calon Presiden Laki-Laki yang akan bertarung dalam putaran terakhir melawan 39% dari suara ibu Megawati Sukarno Putri pada PEMILU 2004 kemarin.

Allahua'lam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MLS

MLS
multi level sedekah

Mengenal Tambang Lebih Dekat

SATU JARINGAN,MULTI BISNIS!

Entri Populer