Jumat, September 17, 2010

Launcing Gerakan Bersama Menuju Baitullah


Pengumuman:

PT Armina Reka Perdana akan menyelenggarakan
Seminari Sukses Menuju Baitullah 
di JEC, Yogyakarta

Acara hiburan di isi Justice Voice (JV)
Tiket Seminar Rp 75.000,00.

Bagi yang ingin menyegerakan berangkat Haji atau Umrah, jangan sampai lupa,
datang pada:

Tanggal: 3 Oktober 2010
Tempat: Ruang Yudistira JEC, Yogyakarta
Pkl : 13.00 - 16.00 WIB

 Pesan tiket: 088802720449 (Mas Dodi/diantar)/02749204499

GERATIS VOUCHER UMRAH Rp 250.000,-

Rangkaian Acara:
13.00 Pembukaan
13.15 Nasyid Justice Voice
13.30 Sambutan
13.45 Seminar bersama Bpk H Umyung Mustika, SE (panggilan Bpk Untung)
Tema:
Membongkar Rahasia Sukses Umroh/Haji Gratis Plus pendapatan ratusan juta rupiah dari bisnis Marketing Umroh/Haji plus.
15.15 Launching gerakan bersama menuju baitullah
15.30 Nasyid Justice Voice
14.45 Penutup

Panitia:
Bapak Eka (Justice Voice/Pimpinan Kantor Cabang Arminareka Perdana Yogyakarta)
Bpk Arif Rahman Hakim (Anggota DPRD Yogyakarta)
Personal Justice Voice
Muthofar Hadi, S. Si (Dodi) dll

Rabu, September 15, 2010

Menulis Presiden Membuat Takut

REP
Dodi
|  15 September 2010  |  07:19

Baru saja kompas membuat berita tentang instruksi Presiden, yang berisikan permintaan kepada rakyat dan aparatnya. SBY meminta kepada rakyat untuk ikut membantu menyelesaikan permasalahan yang terjadi dan mencari penyelesaiannya baik-baik. Dan kepada aparatnya SBY meminta untuk mereka menegakkan hukum atas peristiwa kriminal yang terjadi, berkaitan dengan pembunuhan 2 orang pemuka agama Kristen di Indonesia (Bekasi).

Sebelumnya sebagai sesama manusia saya mengucapkan “turut berduka cita yang sedalam-dalamnya” semoga pembunuhnya ketemu dan dapat dihukum dengan adil.

Tubuh terasa menggigil diperintah oleh SBY, Presiden RI. Baru Kepala Sekolah yang memerintah apabila tidak bisa mengerjakannya akan malu bahkan kalau perlu tidak masuk sekolah, karena pekerjaan yang diberikannya tidak selesai.

Ini Presiden yang menyuruh rakyat, tapi gak ada rakyat yang malu untuk tidak melaksanakannya. Dan tidak ada ketakutan dengan instruksi Presiden itu, namun bagi aparatnya mungkin mereka ada juga yang takut, karena mereka di gaji untuk itu.

Rasa takut hilang sendiri, saat tahu bahwa yang memberikan instruksi untuk menyelesaikan masalah yang terjadi itu adalah Presiden. Beberapa alasan saya sendiri adalah:

1. Presiden tidak pernah bertemu dengan saya, dan saya tidak pernah meminta Presiden menyelesaikan masalah-masalah saya, jadi tanpa Presiden ngomong setiap masalah yang saya hadapi saya selesaikan sendiri, atau dengan teman dekat saya, tanpa Presiden.
2. Permasalahan itu jauh dari saya, dan saya merasa bahwa itu adalah permasalahan yang rumit bagi saya, jadi saya sudah tentu tidak mampu menyelesaikannya.
3. Permasalahan itu menjadi besar karena menjadi Berita Nasional, yang maksud baiknya adalah agar tidak terulang kembali. Dan agar peristiwa tidak terulang maka yang diperlukan bukan ikut menyelesaikan masalah itu, namun menjaga kerukunan antar sesama manusia termasuk juga dengan Presiden, kalau dia mau.
4. Saya memiliki tipikal menyuruh, jadi sulit untuk disuruh, apalagi yang nyuruh tidak saya kenal dan jauh dari saya, gak lah. Dan,
5. Saya punya pikiran yang mengatakan bahwa Presiden yang bertanggungjawab menyelesaikannya bukan menyuruh rakyat seperti saya.

Berkaitan dengan hal tersebut saya memiliki ketakutan:
1. Saya curiga ada orang yang sedang di sorot kejelekannya dan ingin menutupinya dengan membuat olah, dan dia bisa berkata yang baik akan hal itu di media, agar imagenya menjadi baik.
2. Saya curiga ada skenario adu domba antar manusia, dengan tujuan menghilangkan tanggungjawab
3. Dan ini yang saya takutkan, saya takut bahwa SBY sudah tidak mampu menjalankan amanahnya sebagai Presiden, karena sudah sering kali menyuruh saya (baca. rakyat) untuk menyelesaikan masalahnya.
Agar ketakutan saya hilang, maka saya mengalihkan hal-hal yang berkaitan dengan itu, bahkan bisa melupakannya karena memang itu tidak masuk dalam prioritas kehidupan saya.

Beberapa langkah menghilangkan rasa takut itu adalah dengan:
1. Berusaha menjaga pikiran tetap jernih, tidak menyimpan konflik, yang salah satunya adalah dengan menuliskannya, ya istilah modernnya jadi penulis.
2. Membuat langkah-langkah penyelesaian konflik interes dalam diri ataupun dengan orang lain dengan musyawarah, salah satunya dengan berkirirm surat atau menulis lagi/sms.
3. Menjaga tubuh tetap bugar dan sehat, yakni dengan banyak-banyak membaca, menulis, bekerja, dan istirahat, tidak lupa sesekali berolah raga dengan diimbangi makan, minum yang halal dan baik.
4. Menjaga kondisi keuangan, walaupun uang tinggal 5 ribu di kantong jangan sampai di habiskan, sebab apabila tidak ada uang 1 ribu aja di kantong akan jadi masalah, salah satunya gak bisa parkir.

Dengan begitu maka, saat-saat timbul yang dinamakan ketakutan mudah dihilangkan.

Hanya satu yang tidak boleh dihilangkan adalah takut kepada Allah swt dengan penuh harap, ridho, ampunan, rizki, dan harapan-harapan baik lainnya agar kita tidak mendapat murka dari-Nya.
Ada salah dan kurangnya harap dimaklumi, semoga bermanfaat.

Turunkan Saya Presiden Anda Selalu Meminta Bantuan Saya (Saya = Rakyat)

TRIBUNNEWS.COM/BIAN HARNANSA
Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin.
JAKARTA, KOMPAS.com

Presidium Inter Religious Council Indonesia (IRC) Din Syamsuddin mengkritisi pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam pidato yang meminta rakyat Indonesia membantu menyelesaikan permasalahan kerukunan umat beragama di Bekasi, Jawa Barat.
Rakyat yang justru mengharapkan pemerintah untuk bertindak cepat dan tegas menyelesaikan permasalahan ini.
-- Din Syamsuddin
Menurut Din, justru pemerintah yang harus bisa bertindak cepat dan tanggap terhadap penyelesaian masalah ini.
"Presiden jangan membalik mengharapkan kepada rakyat karena rakyat yang justru mengharapkan pemerintah untuk bertindak cepat dan tegas menyelesaikan permasalahan ini," kritik Din di Sekretariat IRC Indonesia, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (14/9/2010).
Hal tersebut pun dibenarkan pula oleh anggota Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) lainnya yang datang dalam rangka konferensi pers mengutuk peristiwa penusukan terhadap jemaat HKBP di Bekasi.
Din pun menuntut pemerintah, khususnya aparat kepolisian, untuk secepatnya menyelesaikan permaslahan ini dengan baik supaya tidak terus berlarut-larut.
"Kami tokoh berbagai agama mendesak kepada pemerintah khususnya penegak hukum untuk mengusut tuntas dan cepat dengan menangkap pelakunya dan diadili secara transparan dan terbuka untuk diketahui motifnya," paparnya.
Sebelumnya, dalam pidato Presiden SBY siang tadi mengajak kepada masyarakat untuk bersama-sama membantu pemerintah menyelesaikan permasalahan ini secara tuntas.
"Saya juga mengajak para pemuka agama, PGI dalam hal ini, dan pemimpin yang lain berilah bantuan. Lakukan kontribusi agar masalah ini segera dapat kita carikan solusinya dengan baik," ajak Presiden.
Seperti diketahui, dua hari lalu telah terjadi penusukan dan tindak kekerasan terhadap pendeta dan pembantu jemaat HKBP di Ciketing, Bekasi Timur. (Tribunnews/Adi Suhendi)

Senin, September 13, 2010

Teori “Titik Ketemu Titik” dari Film Sang Pencerah KH Ahmad Dahlan



Hari demi hari, Kyai Ahmad Dahlan mempelajari arah kiblat masjid yang ada di Indonesia. Dia mendapatkan arah kiblat masing-masing masjid berbeda, sedangkan menurutnya arah kiblat orang sholat di Kauman adalah serong 15dari arah barat ke utara (berapa pada arah barat laut).
Di Film tersebut dia membuat sebuah garis dari dua titik antara Makkah dan Kauman, dan di dapat kan sudut yang terbuat adalah 150 arah barat laut.

Dan gambaran itu kurang lebih adalah seperti ilustrasi di bawah. Di mana titik di Makkah yang tidak berubah, dihubungkan dengan titik-titik di Indonesia sesuai letak masjid masing-masing, dan kurang lebih di dapat arah sholat ke arah Ka’bah dari Indonesia (Kauman) adalah serong 150 ke utara dari arah barat, yang sebelumnya Sholat orang Indonesia mengarah ke Barat, termasuk di Masjid Agung Yogyakarta yang terletak di Kauman.
Hal tersebut berdasarkan peta, namun jika dilihat dari peredaran matahari, bahwa Indonesia di daerah Kalimantan di Lalui oleh garis Katulistiwa, dan Makkah juga dilalui garis katulistiwa, sehingga untuk daerah Kalimantan tidak seperti di daerah Jawa.











Karena Makkah dan Kalimantan di lalui garis Katulistiwa, maka arah orang sholat/kiblat tepat ke arah Barat. Ini pendapat saya pribadi,  Dan garis merah itu menurut saya adalah saya sebut teori garis, karena masjidil Haram berbentuk persegi 4 dan sholat mereka tidak melingkar seperti yang di sekitar Kabbah, maka dari setiap dinding Kabbah dijadikan arah Kiblat untuk Sholat, maksudnya dinding yang mengarah ke Utara, maka manusia yang ada di Utara dinding itu sholatnya menghadap ke Selatan, dinding sebelah Selatan, manusia di Selatan dinding itu menghadap Utara, dinding menghadap Barat, manusia di Barat dinding itu sholatnya menghadap Timur, dan manusia yang berhadapan dengan dinding Kabbah yang menghadap Timur maka kiblat sholatnya menghadap Barat.
Jadi yang Sholat di dalam masjid Al Haram Makkah di saat di tarik garis lurus shofnya akan berbentuk garis yang berhadapan dan sejajar dengan dinding Kabbah.

Dan apabila jamaah sholat yang menghadap 150 di Indonesia (Jawa) ditarik garis lurus (lurusnya shof) dan di dekatkan ke Kabbah, maka akan berbeda dengan jamaah Sholat yang ada di Masjidil Haram yang menghadap dinding-dinding Kabbah.

Saya minta kearifan para pembaca, ini adalah dari pemikiran saya, jadi ada perbedaan dalam hal ini saya minta sarannya.
Semoga tulisan ini bermanfaat untuk saya.

Kamis, September 09, 2010

Idul Fitri 1431 H Indonesia 65 Tahun 2010

Apa Kesalahan Ust. Abu Bakar Ba'asyir ?
 
Baasyir Batal Shalat Id Bersama Keluarga
Kamis, 9 September 2010 | 19:30 WIB
 
Abu Bakar Baasyir sesaat setelah ditangkap Densus 88 Anti teror
TERKAIT:
JAKARTA, KOMPAS.com - Harapan Abu Bakar Baasyir untuk shalat Id bersama keluarga pada hari Raya Idul Fitri 1431 Hijriah di luar Bareskrim Polri mungkin tidak akan terlaksana Jumat (10/9/2010) pagi. Baasyir akan melaksanakan shalat Id bersama tahanan lainnya.
Tapi kelihatannya, kalau mau shalat Idul Fitri bersama sekarang ini nggak mungkin, tempatnya nggak memadai.
-- Abdurrochim
"Kan banyak tahanan di situ (ruang tahanan Bareskrim)," ujar putra bungsu Baasyir, Abdurrochim, kepada Tribunnews.com, Kamis (9/9/2010).
Sebenarnya, lanjut Abdurrochim, ayahnya hendak melaksanakan shalat Id bersama keluarga besar mereka di lingkungan Mabes Polri, jika diizinkan shalat di luar ruang tahanan Bareskrim Polri.
"Tapi kelihatannya, kalau mau shalat Idul Fitri bersama sekarang ini nggak mungkin, tempatnya nggak memadai," katanya.
Pasalnya, permohonan Baasyir untuk menjalankan shalat Idul Fitri di luar lingkungan ruang tahanan Bareskrim Polri, dengan keluarga besarnya ditolak.

"Insya Allah kabarnya boleh dijenguk dari mulai habis Dzuhur. Kita juga sedang menunggu informasi selanjutnya. Tapi kalau nggak bisa menjenguk habis Dzuhur, ya kita jenguknya jam 16.00 sore seperti (jam besuk) biasa," ujar Abdurrochim.

Menurutnya, tidak ada sesuatu hal yang istimewa yang akan mereka bawa untuk Baasyir dalam perayaan Idul Fitri besok. Baasyir juga tidak memesan sesuatu yang khusus. "Cuma makanan biasa kalau orang Idul Fitri. Yang lebih paling banyaknya, jadi lebih banyak," tutur Abdurrochim.

Karena lambung Baasyir masih bermasalah, maka Baasyir hanya dapat menikmati bubur tim dan buah-buahan.

Menurut Abdurrochim, biasanya pada hari raya Idul Fitri, ayahnya menerima tamu di rumah. "Paling ustad menerima tamu, di hari pertama setelah shalat. Nggak lama-lama, paling 5 sampai 10 menit. Tamu-tamu kan banyak yang datang, dari masyarakat, dari Solo, dari tokoh-tokoh agama dan tokoh-tokoh lain," katanya.
Hal yang mungkin membedakan Idul Fitri kali ini dengan tahun-tahun lalu, menurut Abdurrochim, adalah posisi ayahnya yang kemungkinan besar tak dapat lagi menjadi imam dan khotib shalat Id.

Abdurrochim menambahkan, ayahnya tidak marah atas penolakan Polri terhadap permohonannya shalat Id di luar ruang tahanan Bareskrim Polri.

Selasa, September 07, 2010

Orang-Orang Kafir Indonesia Kebal Hukum

oleh Dodi Muthofar Hadi pada 06 September 2010 jam 11:17
Peristiwa-peristiwa yang pernah terjadi di Indonesia berhubungan dengan orang-orang kafir Indonesia adalah salah satunya peristiwa ancaman akan memisahkan diri Indonesia Timur dari NKRI apabila 5 kata "Dengan Menjalankan Syariat Islam Bagi Pemeluk-Pemeluknya" yang juga dikatakan 7 kata itu tidak dihilangkan dari UUD'45 dan Pancasila.

Bermula dari itu orang-orang kafir mendapat angin segar, sebagai penjajah baru di NKRI.

Dengan dalil sebagai minoritas mereka merintih dan berteriak bahwa mereka di dholimi oleh mayoritas.

Seketika itu dan pada saat itu yang menjadi pimpinan kaum mayoritas dari orang-orang muslimin selalu mengabulkan rintihan-rintihan mereka. Bahkan kaum muslim disuruh menanggalkan Jilbab, karena dituduh pencuri, dll.

Berkaca dari peperangan Badar, ataupun Baradayudha zamannya Pandawa dalam pewayangan. Maka peperangan yang akan datang perlu hal seperti itu. yaitu dengan mempersiapkan tempat peperangannya terlebih dulu.

Hal ini untuk menghindari orang-orang yang tidak boleh dibunuh dalam peperangan akan ikut terbunuh, seperti orang tua renta yang tidak ikut berperang, wanita, dan anak-anak yang tidak ikut berperang.

Perang jangan sampai membumi hanguskan kota yang berpenduduk seperti di Iraq, Afghanistan Taliban, dan Indonesia pada zaman penjajahan. Perang ini bukan dalam rangka penjajahan namun untuk menunjukkan eksistensi kebenaran yang satu. Apabila memang perlu tempat yang seperti Palestina sebagai salah satu tempat itu, maka anak-anak, orang tua, dan wanita yang tidak ikut berperang diungsikan kenegara-negara lainnya terlebih dahulu.

Saya tantang untuk mempersiapkan tempat berperang tanpa mengganggung penduduk yang tidak ikut berperang, hai kalian orang-orang kafir.

Negara ini milikku bukan milikmu.
roket meluncur dari korea utara




    • Farhad Muthofar Hadi tulisan ini hilang di Kompasiana, pilihan Anda saya setujui, Indonesia sebagai Tempat Peperangan Ini



      "Sesungguhnya penciptaan 'Isa as di sisi Allah adalah seperti penciptaan Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: Jadilah, seorang manusia, maka jadilah Adam seorang manusia" QS ALI IMRAN: 59

      "Siapa yg membantahmu tentang kisah 'Isa sesudah datang ilmu yg meyakinkan kamu, maka katakanlah: Marilah kita memanggil anak2 kami dan anak2 kamu, isteri2 kami dan isteri2 kamu, diri kami dan diri kamu, kemudian marilah kita bermubahalah kpd Allah, dan kita minta supaya la'nat Allah ditimpakan kpd orang2 yg dusta" QS 3 : 61



Minggu, September 05, 2010

September Kelabu 1965

Cerita itu begitu membekas dalam pikiranku. Jenderal Ahmad Yani, dan jenderal-jenderal lainnya, itu dibunuh oleh anak buah Kartosuwiryo. Kenapa bisa begitu? tanya saya, Karena setelah Kartosuwiryo dan anak buahnya menyerahkan diri, akhirnya mereka dieksekusi mati juga.

Cerita itu mungkin tidak pernah ditulis, dalam sejarah perjuangan, atau sejarah2 lain yang ada di Indonesia.
Cerita tersebut membekas, karena dituturkan, sedangkan kebanyakan sejarah, adalah saya baca. Seperti kejadian G/30-S/PKI adalah sejarah yang saya baca. Namun sejarah G/30-S/PKI juga saya lihat di TV namun sedikit yang dituturkan.

Cerita yang dituturkan kepada saya begitu membekas, bahkan sampai mendidihkan darah saya. Namun itu cukuplah untuk saya saja.

September kelabu itu bermula, dari kejadian dikediaman para Jenderal AD, dini hari tanggal 1 Oktober rumah kediaman beberapa Jenderal AD disatroni pasukan tak dikenal, yang berpakaian tentara dari resimen Cakrabirawa (sekarang Paspampres).

Kediaman A.H. Nasution, dengan menyisakan bekas-bekas tembakan dan salah satu tembakan mengenai Ade Irma Suryani Nasution (6 tahun). Kediaman Letjend. Ahmad Yani dengan tembakan-tembakan mengenai tubuhnya dan menyisakan darah di lantai. Kediaman DI Panjaitan, juga hampir sama dengan dikediaman Ahmad Yani. Beberapa yang lain adalah Sutoyo Siswomiharjo, S. Parman, MT Haryono, ajudan AH Nasution Lettu Piere Tendean, dan dua orang pamen di Yogyakarta Kolonel Katamso dan Letkol Sugiyono. Ajudan Menteri Leimena Brigadir Karel Sasuitubun juga mati dalam peristiwa September kelabu dinihari di tanggal 1 Oktober.

Peristiwa September kelabu ini tidak diketahui kapan bermulanya, karena itu salah satu saja yang menjadi permulaan konflik di RI adalah ide untuk berkonfrontasi dengan Malaysia.

Konfrontasi itu berawal dari kemerdekaan yang diberikan oleh Inggris kepada Malaysia. Kemerdekaan itu menjadikan Malaysia, sebagai negara boneka Inggris, yang masih identik dengan Negara Imperialis dan Kolonialis. Inggris adalah negara di Eropa yang sudah menjajah negara Amerika, Australia, dan Malaysia, sehingga bendera-bendera mereka mirip-mirip.

Inggris, meskipun sudah memberikan kemerdekaan kepada wilayah Jajahannya, namun masih memberikan ketakutan bagi Indonesia. Kenyataannya, pada masa membela kemerdekaan jenderal Mouler dari Inggris yang memimpin Sekutu dan mendarat di Surabaya menjadi pertempuran yang dikenal dengan peristiwa 10 November.

kekawatiran akan terganggunya kemerdekaan Indonesia menjadikan RI memilih untuk menggunakan cara peperangan untuk menundukkan Imperialisme termasuk di Malaysia.

Beberapa pasukan dikirim ke Malaysia, namun tidak ada kekompakan pada Jenderal2 TNI khususnya AD. Sehingga banyak pasukan yang sudah sampai di Malaysia mati dalam gantungan, dan terjadi kekalahan di perbatasan Kalimantan karena kurangnya bantuan.

Peristiwa kekalahan di Malaysia menyebabkan rakyat non TNI yang tergabung dalam PKI mengusulkan angkatan ke-5 untuk membantu mengganyang Malaysia.

Akhirnya bukan solusi untuk mengakhiri konfrontasi dengan Malaysia dan memperoleh kemenangan, namun justru bergolak menjadi ketidak nyamanan di dalam negeri.

Isu-isu politik mulai merebak dan dengan gencar semua elemen partai baik itu sipil maupun militer terbawa arus politik.

Manusia Indonesia waktu itu, dapat dipetakan dalam afiliasi politiknya, dan pada saat itu tidak ada politik semu, semua menunjukkan eksistensinya.

Semua berusaha merebut hati rakyat khususnya merebut hati Presiden RI agar ide-idenya disetujui.
Dan akhirnya pada September tanggal 30 tahun 1965 terjadilah penculikan para Jenderal yang sebagian besar adalah Jenderal2 yang tidak setuju konfrontasi dengan Malaysia dan juga menolak angkatan ke-5.

Di satu sisi para Jenderal itu adalah aset TNI khususnya AD, namun di sisi lain mereka menolak ide Presiden Soekarno untuk berkonfrontasi dengan Malaysia. Di sisi lain mereka secara politis telah berseberangan dengan Partai Komunis Indonesia yang mengusulkan Angkatan ke-5.

Namun dibalik itu ada juga kekecewaan yang pernah ada pada tubuh TNI meskipun tidak semuanya, pada para Jenderal yang diculik itu. Misalnya kepada AH Nasution, para tentara bekas PRRI/Permesta pernah kecewa dengan keputusannya menggempur para pejuang PRRI dengan pasukan yang juga memusuhi komunis, yang mana pasukan PRRI memusuhi komunis. Kepada Ahmad Yani, kekecewaan timbul dari anak buah Kartosuwiryo yang sudah turun gunung dan berhasil kembali kepada TNI, mereka tidak mendapati Kartosuwiryo, bahkan sampai kepada mereka bahwa Kartosuwiryo setelah turun gunung yang disambut oleh Ahmad Yani kemudian dieksekusi mati.

Begitulah dan begitulah, saya sendiri tidak tahu hanya mendengar dan mebaca…bahkan yang saya lihat di Filmpun tidak bisa menjadi bahan referensi, bahwa Jenderal-Jenderal itu dibunuh oleh pasukan eks Kartosuwiryo, wallahua’alamubishowab

Allah swt yang memisahkan yang benar dengan yang salah, dan Allah swt tidak akan salah menempatkan yang di surga dan di neraka. Semoga kita bisa menjadi hamba2 Allah swt yang taqwa. aamiin.

MLS

MLS
multi level sedekah

Mengenal Tambang Lebih Dekat

SATU JARINGAN,MULTI BISNIS!

Entri Populer