FIRMAN ALLAH SWT BUKAN SUMBER TERORISME

Teroris adalah ancaman yang nyata namun belum dilaksanakan dan pelaksanaannya kemudian menjadi tindak kriminal.
Rasullulah saw tidak mengijinkan manusia mengancam manusia lain dengan ancaman akan membunuhnya atau mengancam dalam bentuk lain hingga terjadi ketakutan pada diri yang diancam.
Hukum membunuh dibolehkan disaat ada perintah Allah swt bukan dengan cara mengancam/menteror.
Al Quran sendiri bukanlah teror, Al Quran dan As Sunnah yang di dalamnya juga ada ancaman kepada pembunuh yang batil, ancaman kepada orang-orang dholim/kafir/fasik bukanlah sumber terorisme.
Terorisme bukan bersumber dari Al Quran dan As Sunnah, justru orang-orang yang mengatakan Al Quran dan As Sunnah telah mengajarkan teror sebagai orang yang menteror umat islam yang akan beribadah. Karena umat islam akan membela Al Quran dan As Sunnah, karena keduanya adalah firman Allah swt yang kebenarannya adalah mutlak.
Saya rasa ancaman/teror itu sebenarnya bukan hanya mengganggu kedamaian di dalam umat islam tetapi mengganggu kepentingan bersama, mengganggu republik, mengganggu res publica. Negara Indonesia sudah dipilihkan nama Res Publica atau Republik agar dijalankan untuk kepentingan bersama, jadi demokrasilah yang telah membiarkan kebebasan manusia tanpa dibatasi sila 1 - 5.
Sehingga ada pelecehan agama, pelecehan kemanusiaan, pelecehan persatuan, pelecehan musyawarah dan pelecehan keadilan.
Rakyat masih mengenal res publica, dan bersedia mewujudkan res publica bagaimanapun kondisi negara dan pemerintah sekarang dan mendatang.
Res publica tidak akan tergoyahkan hanya karena kepentingan ashobiah atau golongan tertentu karena pejuang republik lebih banyak dan lebih kuat. VIVA RES PUBLICA. (M.Hadi)