Kamis, Agustus 19, 2010

9 Ramadhan 1945

Mengenang mengenang, namun sejarah sebenarnya adalah kehidupan, kehidupan yang sudah lalu. Wallahua'lam apakah semua sejarah yang ditulis, dituturkan, dan didokumentasikan adalah sebuah kehidupan, mungkin juga sebuah karangan fiksi belaka.

Pada sebuah komunitas online yang populer, yakni facebook, seorang teman mengingatkan kepada saya salah satu dari temannya di facebook, bahwa tanggal 9 Ramadhan 1945 adalah hari dimana proklamasi kemerdekaan RI di bacakan.

Saya sendiri termasuk tidak banyak mengetahui akan bulan dan tahun di perhitungan Qomariah seperti itu. Namun ada perasaan senang dan bangga pada diri saya pada penyebutan bulan Ramadhan dan tahunnya saya sendiri lupa untuk tahun Hijriahnya, mungkin seperti di bawah ini:

2010 = 1431
1979 = 1400
1945 = 1366

Dan ternyata dari hal ini saya mengerti bahwa penggunaan tahun Syamsiyah yang bertahun2 di tiap hari menjadikan kurang dapat kemudian menghitung penanggalan Qomariah.

Penjajahan di atas dunia harus dihapuskan...dan seterusnya itulah sedikit dari isi UUD'45 di pembukaan yang tercoreng dengan intimidasi.

Intimidasi itu ternyata tidak hanya membuat saya seorang muslim tidak bisa menggunakan penanggalan Qomariah sejak TK sampai PT, karena semua prosedur penanggalan adalah penanggalan Syamsiyah.

Intimidasi itu mengingatkan saya dengan sebuah pemaksaan para anak-anak usia sekolah untuk bersekolah di SMP. Dimana akan diajarkan pendidikan EVOLUSI, bahwa manusia adalah hasil evolusi bukan penciptaan.

Intimidasi itu menjadikan saya kembali ingat bahwa ada perbedaan seragam untuk anak-anak sekolah di SMPN dengan SMP Swasta Islam. Di SMPN seperti saya anak laki-laki bercelana pendek, bahkan di atas lutut, dan untuk anak perempuan tidak berpakaian muslim (menutup semua auratnya kecuali telapak tangan dan wajah). Begitu sampai seterusnya di PT yang saya masuk setelah lulus UMPTN pada tahun 1997.

Intimidasi itu adalah penghilangan kata dalam pembukaan UUD'45.

Dan ternyata selama 65 tahun sampai tanggal 9 Ramadhan 2010 ini, kata yang dihilangkan itu tidak kembali.

wallahua'lam bishowab, siapapun orangnya yang mampu mengembalikannya atau bahkan menjadikan negara ini menjadi negara berdasarkan hukum Allah swt dan Rasul saw maka akan saya jadikan pemimpin saya, dan saya mengucapkan terimakasih telah memerdekakan saya sebagai seorang muslim.

viva islam
"Tidak perlu kamu tunjukkan dengan kata-kata kamu bahwa kamu paham, 
karena saya ingin melihat sikapmu"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MLS

MLS
multi level sedekah

Mengenal Tambang Lebih Dekat

SATU JARINGAN,MULTI BISNIS!

Entri Populer