Merapi Meletus
Korban Tewas Merapi Jadi 16 Orang
Rabu, 27 Oktober 2010 | 07:36 WIB
KOMPAS/WAWAN H PRABOWO
Para lansia dan anak-anak yang tinggal di lereng Gunung Merapi mulai dievakuasi ke barak pengungsian, seperti yang ditemui di barak pengusian Desa Kepuharjo, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Senin (25/10/2010). Status aktivitas Gunung Merapi saat ini meningkat dari siaga menjadi awas, terhitung sejak 25 oktober pukul 06.00. Pemerintah Kabupaten Sleman meminta masyarakat yang tinggal di kawasan rawan bencana Gunung Merapi untuk tidak panik dan bersedia dievakuasi. TERKAIT:
SLEMAN, KOMPAS.com — Jumlah korban tewas di sekitar kediaman juru kunci Gunung Merapi Surakso Hargo atau Mbah Maridjan akibat letusan gunung teraktif di Indonesia hingga Rabu bertambah dari 13 orang menjadi 16 orang.
Anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) dari Komandan Angkatan Laut Kolonel Pramono mengatakan, tim ini saat menuju rumah Mbah Maridjan untuk melakukan evakuasi menemukan sebanyak 12 mayat, belum termasuk mayat yang ditemukan di rumah Mbah Maridjan sebanyak empat orang.
Ia mengatakan, tim yang beranggotakan 38 orang ini melakukan evakuasi bersama dengan tim lain, tetapi hanya timnya yang berhasil mencapai puncak karena menggunakan truk meskipun harus menghadapi halangan pohon tumbang di jalan menuju rumah Mbah Maridjan.
Sementara itu, dua relawan Palang Merah Indonesia (PMI) tewas bersama 14 orang lainnya di sekitar rumah juru kunci Gunung Merapi Mbah Maridjan. Relawan itu tewas terkena awan panas ketika akan menjemput Mbah Maridjan.
"Relawan PMI tersebut bernama Tutur Priyono dan kini berada di Rumah Sakit Dr Sardjito Yogyakarta," kata Sekretaris PMI Kecamatan Pakem Wahyu Dwi Hantoro. Menurut dia, Tutur tewas saat akan menjemput Mbah Maridjan. Tutur terkena awan panas Gunung Merapi. Nama relawan PMI lainnya yang tewas diketahui bernama Wahono.
Saat ini jenazah korban awan panas Gunung Merapi yang tewas di sekitar rumah Mbah Maridjan tengah diidentifikasi di RS Dr Sardjito Yogyakarta. Hingga saat ini baru berhasil diidentifikasi sebanyak sembilan korban meninggal akibat awan panas.
Berikut nama-nama korban letusan Gunung Merapi yang hingga kini masih diidentifikasi di RS Dr Sardjito Yogyakarta 1. Yuniawan Wahyu Nugroho (wartawan VIVAnews), 2. Suparno (warga Dusun Kinahrejo), 3. Wahono (relawan PMI), 4. Imam ( warga Kinahrejo), 5. Sipon (warga Dusun Kinahrejo), 6. Tutur Priyono (relawan PMI), 7. Murkiman (warga Kinahrejo), 8. Nyonya Puji Sasono (warga Kinahrejo), dan 9. Barno Utama (warga Kinahrejo).
Anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) dari Komandan Angkatan Laut Kolonel Pramono mengatakan, tim ini saat menuju rumah Mbah Maridjan untuk melakukan evakuasi menemukan sebanyak 12 mayat, belum termasuk mayat yang ditemukan di rumah Mbah Maridjan sebanyak empat orang.
Ia mengatakan, tim yang beranggotakan 38 orang ini melakukan evakuasi bersama dengan tim lain, tetapi hanya timnya yang berhasil mencapai puncak karena menggunakan truk meskipun harus menghadapi halangan pohon tumbang di jalan menuju rumah Mbah Maridjan.
Sementara itu, dua relawan Palang Merah Indonesia (PMI) tewas bersama 14 orang lainnya di sekitar rumah juru kunci Gunung Merapi Mbah Maridjan. Relawan itu tewas terkena awan panas ketika akan menjemput Mbah Maridjan.
"Relawan PMI tersebut bernama Tutur Priyono dan kini berada di Rumah Sakit Dr Sardjito Yogyakarta," kata Sekretaris PMI Kecamatan Pakem Wahyu Dwi Hantoro. Menurut dia, Tutur tewas saat akan menjemput Mbah Maridjan. Tutur terkena awan panas Gunung Merapi. Nama relawan PMI lainnya yang tewas diketahui bernama Wahono.
Saat ini jenazah korban awan panas Gunung Merapi yang tewas di sekitar rumah Mbah Maridjan tengah diidentifikasi di RS Dr Sardjito Yogyakarta. Hingga saat ini baru berhasil diidentifikasi sebanyak sembilan korban meninggal akibat awan panas.
Berikut nama-nama korban letusan Gunung Merapi yang hingga kini masih diidentifikasi di RS Dr Sardjito Yogyakarta 1. Yuniawan Wahyu Nugroho (wartawan VIVAnews), 2. Suparno (warga Dusun Kinahrejo), 3. Wahono (relawan PMI), 4. Imam ( warga Kinahrejo), 5. Sipon (warga Dusun Kinahrejo), 6. Tutur Priyono (relawan PMI), 7. Murkiman (warga Kinahrejo), 8. Nyonya Puji Sasono (warga Kinahrejo), dan 9. Barno Utama (warga Kinahrejo).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar