Kamis, November 04, 2010

Hari Pembakaran Al Quran International Batal Terlaksana

Terry Jones Batalkan Rencananya Membakar Al Quran
Jumat, 10 September 2010 | 05:26 WIB
 
nydailynews.com
Pastor Terry Jones
TERKAIT:
KOMPAS.com — Akhirnya Terry Jones membatalkan rencananya membakar Al Quran pada peringatan ulang tahun kesembilan tragedi 11 September pada Sabtu (11/9/2010).

Jones yang dianggap pastor oleh 50 orang pengikutnya di Dove World Outreach Center (DWOC), Gainesville, Florida, itu mengaku sudah membuat perjanjian dengan pemimpin Muslim yang memiliki rencana membangun pusat Islam di dekat Ground Zero. "Pemimpin Muslim itu setuju untuk memindahkan lokasi pembangunan menjauh dari Ground Zero," kata Jones sebagaimana warta CNN dan Reuters, Jumat (10/9/2010).

Jones sendiri juga mengatakan kalau dirinya sudah melakukan pembicaraan dengan pemimpin Muslim di Florida, Muhammad Musri. "Saya akan melakukan perjalanan ke New York untuk berbicara dengan pemimpin Muslim di New York, Feisal Abdul Rauf," demikian Terry Jones.

Gereja Amerika Batal Bakar Al Quran
  2010-09-10 13:38:50  CRI
Pendeta Terry Jones dari Gereja Dove World Outreach Center, Florida, AS kemarin (9/9) mengumukan pembatalan rencana pembakaran kitab suci Al Quran yang semula dijadwal pada 11 September mendatang. Sebelumnya Terry Jones berencana menetapkan 11 September sebagai "hari pembakaran Al Quran internasional" untuk memperingati sembilan tahun peristiwa serangan WTC 11 September 2001. Jones menjelaskan, rencana pembakaran Al Quran dibatalkan setelah tercapai kesepakatan dengan golongan Muslim yang mengurungkan pembangunan masjid di lokasi Ground Zero, New York.
Keputusan Terry Jones itu sangat melegakan bagi Presiden Barack Obama dan berbagai kalangan masyarakat. Namun perdebatan seputar pembangunan masjid di Ground Zero dan rencana bakar Al Quran sudah memberikan nuansa luar biasa pada peringatan peristiwa 11 September tahun ini. Politisasi peringatan ini mengundang perhatian masyarakat luas.
Seruan yang menentang aksi bakar Al Quran mencapai klimaks kemarin (9/9). Pemerintah dan kalangan militer AS sama-sama melontarkan kecaman keras terhadap rencana Terry Jones. Presiden AS Barack Obama dalam suatu acara televisi kemarin mengecam keras rencana itu, dan memperingatkan Terry Jones untuk tidak berbuat nekad. Obama menyebut rencana itu bertentangan dengan nilai-nilai yang dianut bangsa Amerika. Hal yang lebih serius adalah, tindakan itu pasti akan memicu kekerasan yang lebih parah di medan perang Pakistan dan Afghanistan, bahkan sangat membahayakan keselamatan tentara AS dan menyebabkan lebih banyak serangan bom bunuh diri.
Menurut laporan media AS, Menteri Pertahanan AS, Robert Gates kemarin mengimbau Terry Jones untuk membatalkan rencana pembakaran Al Quran melalui kontak telepon. Sebelumnya panglima tentara AS dan NATO di Afghanistan, David Petraeus memperingatkan, pembakaran Al Quran hanya akan menyia-nyiakan upaya damai di Afghanistan yang sudah berlangsung selama bertahun-tahun. Tindakan itu tidak ada bedanya dengan kelakuan Taliban, apalagi pasti akan menimbulkan masalah serius di seluruh dunia. Menteri Kehakiman Eric Holder menyebut Terry Jones sebagai "idiot". Menteri Luar Negeri Hillary Clinton menyebut tindakan Jones itu sebagai perbuatan yang sangat memalukan. Penasehat senior Obama, David Axelrod menyatakan rencana pembakaran Al Quran sebagai tindakan yang melawan negara. Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, P. J. Crowley menyatakan, rencana itu adalah tindakan provokatif, melanggar nilai dan norma rakyat AS. Ia menghimbau semua warga AS mengutuk rencana itu.
Jaringan pers televisi kabel AS menunjukkan, masyarakat AS perlu segera membiarkan peristiwa yang "bodoh dan absurd" itu lewat, memulihkan kehidmatan peringatan sembilan tahun peristiwa 11 September. Harian Washington Post menunjukkan, peristiwa 11 September semakin memudar dari ingatan rakyat AS. Perdebatan sekitar peristiwa itu juga berubah dari perang anti-terorisme menjadi kebebasan beragama dan Islam. Perdebatan selama berbulan-bulan mengenai pembangunan masjid di Ground Zero dan aksi kontra terhadap rencana pembangunan itu di sebagian wilayah AS mencerminkan ketidakpuasan bahkan sentimen dendam masyarakat AS terhadap umat Muslim.
Walaupun masyarakat AS berpandangan lebih rumit dan negatif terhadap umat Muslim dibanding delapan tahun lalu, namun belum ada gejala yang mengindikasikan meningkatnya arus menentang Muslim. Direktur Pew Research Center, Andy Kohut menunjukkan, tidak sedikit warga AS menganggap Muslim diperlakukan secara tidak adil di AS, dan Terry Jones hanya mewakili segelintir orang di negara itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MLS

MLS
multi level sedekah

Mengenal Tambang Lebih Dekat

SATU JARINGAN,MULTI BISNIS!

Entri Populer