Arsip Blog

Selasa, Mei 19, 2009

SELAMAT HARKITNAS 101 UNTUK INDONESIA

MENUJU KESEJAHTERAAN
Oleh M. Hadi, S.Si.
Negeri Yogyakarta, Selasa 19 Mei 2009
Muhajirin
Tanah subur, banyak rempah-rempah, rakyat hidup dalam kesejahteraan. Siar agama disampaikan keberbagai penjuru tanah air bahkan kemancanegara. Sebuah peradaban yang dibangun dari perjalanan dagang orang-orang muslim ke tanah air Nusantara. Perdagangan yang kemudian membuahkan persahabatan, pernikahan dan bertatanegara. Para pedagang Nusantara senang dengan kejujuran orang-orang muslim/mukmin dalam persahabatan, perdagangan, pernikahan dan bertatanegara.
Penduduk Nusantara menyambut gembira kedatangan mereka baik sebagai seorang pedagang, seorang ahli bangunan, ahli seni, ahli perang, ahli bercocoktanam, ahli bertatanegara, dll dan memberikan mereka ijin untuk menetap di Nusantara. Penduduk yang memiliki tanah ada yang dibeli oleh orang-orang muslim dari mancanegara untuk didirikan bangunan tempat tinggal dan berdagang. Saya sebut saja para pendatang muslim ke Nusantara ini sebagai kaum Muhajirin, dan penduduk Nusantara yang menyambut kedatangan mereka sebagai Anshor. Perpaduan mereka ditanah air sebagai orang muslim menjalankan aktifitasnya dalam keseharian sebagai muslim.
Sholat, Zakat, Puasa, Infak, Shodakoh, Haji, bermuamalah mereka kerjakan sesuai ajaran agama Islam, sehingga ibadah kaum muhajirin ini banyak kemudian dikenal dan dipelajari hingga kemudian diyakini sebagai ajaran agama kaum Anshor. Sebagai sebuah aktifitas mereka tentu memiliki pemimpin, pada era abad 14 M kekhalifahan Islam kuat, sebagai salah satu adidaya. Khalifah mampu menggerakkan para da’i keberbagai penjuru dunia. Mereka membawa perintah khalifah untuk menyiarkan Islam ke daerah-daerah yang masih belum mengenal Islam. Sehingga kerajaan-kerajaan yang kemudian berhasil muhajirin sampaikan ajaran Islam dan menerima agama Islam kemudian menjadi kesultanan yang juga berada di bawah kekhalifahan.
Kesultanan-kesultanan di Nusantara merata di pulau-pulau besar dan kecil di Nusantara, sehingga penerimaan agama Islam oleh penduduk Nusantara menyebar rata seperti Indonesia sekarang ini. Hanya saja kekhalifahan Islam mengalami kelemahan, yaitu perebutan kekuasaan dari keturunan yang berbeda dan juga dari kerajaan-kerajaan Kristen Eropa. Sehingga pada abad ke 15 M banyak dari bawahan kekhalifahan di Indonesia menjadi sasaran penyerangan oleh tentara Kristen Eropa. Kemenangan mereka di benua Eropa terhadap kekhalifahan Islam meluas sampai kedaerah-daerah kekuasaan kekhalifahan yang ada di Nusantara.
Kedatangan kaum Kristen Eropa ini berhasil menguasai Malaka, kemudian kesultanan di Nusantara satu demi satu menjadi jajahan Eropa. Penjajah Eropa yang paling lama di Nusantara adalah penjajah dari negeri Belanda. Mereka merubah kesultanan sebagai penyampai keputusan-keputusan dari penjajah. Sehingga kesejahteraan yang pernah rakyat rasakan di bawah kesultanan menjadi kesengsaraan di bawah kekuasaan penjajah. Sehingga kesultanan tidak lagi bisa menjalankan syariat Islam dan mereka hanya dijadikan sebagai perisai kekuasaan penjajah disaat rakyat berontak.
Banyak dari putera-puteri kesultanan yang kemudian melawan kesultanan dikarenakan taktik penjajah Eropa terutama dari negara Portugis, dan Belanda. Mereka berperang untuk mewujudkan kesejahteraan kembali namun bermusuhan dengan saudara dan kerabat sendiri baik dari kalangan rakyat maupun keturunan sultan. Banyak kemudian hal ini dijadikan bahan publikasi bahwa bentuk kesultanan adalah kerajaan, sehingga banyak publikasi yang menyebutkan raja kesultanan dan hal ini menjadi wajar dan lumrah, karena memang mereka dalam kelemahan dan terdholimi.
Orang yang terdholimi tidak bisa membela dirinya sendiri namun butuh pembelaan dari orang lain. Peperangan melawan penjajah yang menggunakan perisai orang Nusantara bisa dikatakan berkaitan dengan agama, dan kedudukan. Bagi mereka yang beragama sama dan menginginkan bagian dari kedudukan penjajah mereka menjadikan negaranya sebagai negara yang dijajah. Mereka tidak merasa terdholimi namun ikut mendholimi, sehingga perjuangan mensejahterakan rakyat untuk merdeka dari penjajah melakukan perjuangan sampai mati.
Para pejuang ini rela mati untuk mengusir penjajah yang berbeda dengan bangsawan dan rakyat yang berpihak kepada penjajah, keberadaan para bangsawan dan rakyat yang membela penjajah inilah yang disebut dengan pengkhianat perjuangan kesejahteraan. Para pengkhianat ini mencari kesejahteraan sendiri dengan ikut mendholimi rakyat dan bangsawan yang berjuang untuk merdeka dari penjajahan. Para pengkhianat merelakan diri untuk melacurkandiri atau menjualdirinya kepada penjajah. Para pengkhianat berbuat dholim sama seperti penjajah, mereka sama-sama memeras harta pejuang, membunuh keluarga, sanak famili pejuang dan membunuh para pejuang. Hingga akhirnya perjuangan para pejuang menjadi kendor, dan sedikit pengikutnya.

Pejuang
Selama perjuangan merebut kemerdekaan dari penjajah dengan kekerasan tidak berhasil para pejuang kemudian menghentikan cara-cara kekerasan. Mereka tidak seperti pengkhianat yang terus menerus menggunakan jabatannya untuk memeras dan mendholimi rakyat.
Sejarah perjuangan para pejuang yang saya sebut sebagai mujahid mujahidah antara lain Tuanku Imam Bonjol, Pangeran Diponegoro, Pangeran Antasari, Cut Nyak Dien, Cut Mutia, yang perjuangannya telah menghabiskan harta yang besar dari penjajah dan berakhir dalam skenario pengkhianatan. Mereka ditangkap, di saat menghadiri undangan damai, kemudian diasingkan, dan juga dibunuh karena pengkhianatan. Hal ini menjadi pelajaran berarti bagi penerus-penerus mujahid mujahidah tersebut.
Mereka memiliki niat dan tujuan mensejahterakan rakyat dengan jalan merdeka dari penjajahan dan memenangkan pertempuran melawan pengkhianat. Sudah barang tentu perjuangan ini seperti tidak terlihat karena memang tidak dalam perjuangan fisik. Hanya Allah swt yang mengetahuan niat tulus dari penerus mujahid mujahidah ini. Karena hanya Allah swt yang mengetahui yang diutarakan ataupun tidak diutarakan manusia dengan pasti dan benar.
Setelah 1945 terbentuklah gabungan banyak pulau kecil dan besar dari sabang sampai merauke menjadi negara Kesatuan Republik Indonesia. Sampai akhirnya pada pembukaan konstituante Presiden RI Soekarno mengatakan bahwa kemerdekaan ini sebagai jembatan emas menuju kesejahteraan, jangan sampai salah jalan karena setelah kemerdekaan akan ada 2 jalan yang satu menuju kesejahteraan dan yang satu anti kesejahteraan.
Pada tahun 2009 menjelang pemilu presiden ke 7 Negara Kesatuan RI akan dibawa menuju kesejahteraan rakyat. Sebagai penerus mujahid mujahidah perjuangan menuju kesejahteraan perlu mempersiapkan diri untuk berjuang dengan harta dan nyawa. Kesejahteraan sudah lama sekali dirasakan yaitu sebelum para pemimpin dan rakyat indonesia saat ini dilahirkan. Yaitu dimasa kekhalifahan, dimasa kesultanan di Nusantara. Setelah menapaki jembatan emas kita di bawa ke dalam reformasi dan sekarang akan di bawa dalam kesejahteraan. Semoga Allah swt memberikan kekuatan dan kekompakan para pejuang untuk mewujudkan cita-cita mujahid mujahidah menuju masyarakat Nusantara yang adil makmur selamat dan sejahtera. Aamiin.

1 komentar:

  1. INNALILAHI WAINNAILAIHIROJI'UN
    SEMOGA ALMARHUM ALMARHUMAH KECELAKAAN PESAWAT HERCULES DI MADIUN KEMARIN DITERIMA AMAL BAIKNYA DAN DIBERI TEMPAT MULIA OLEH ALLAH SWT, DAN SEMUA PIHAK YANG DITINGGALKAN DAPAT TABAH DAN SABAR MENERIMA MUSIBAH INI.AAMIIN.

    BalasHapus

MLS

MLS
multi level sedekah

Mengenal Tambang Lebih Dekat

SATU JARINGAN,MULTI BISNIS!

Entri Populer