Kamis, Juni 25, 2009

KEWAJIBAN YANG TIDAK WAJIB

20 MEI 2009

ADAT dan PERADABAN

Manusia hidup berkelompok, dan menjadikan ketentuan – ketentuan dari kelompoknya sebagai aturan. Aturan adalah poin-poin untuk mengatur anggota kelompok dan lingkungannya agar teratur. Dalam masyarakat muslim, pertama kali nabi membuat aturan untuk orang-orang muslim saja dengan wahyu yang diterimanya. Aturan tersebut bukan dari pribadi rasul namun dari Allah swt. Bahkan sahabat-sahabatnya mengatakan bahwa jika ini adalah ketentuan Allah swt maka kami akan melakukannya namun jika ketentuan ini adalah dari dirimu sendiri kami akan menolaknya. Rasul menjawab bahwa ketentuan tersebut adalah dari Allah swt.

Penghianat-penghianat perjuangan kesejahteraan di Indonesia di zaman pasca kemerdekaan atau zaman perjuangan fisik sulit untuk dibedakan dengan pejuang. Mereka sudah lama menjadi penghianat dan mampu mengelabuhi banyak pejuang mujahid mujahidah hingga tertangkap, dipenjara, diasingkan, bahkan dibunuh.

Pengalaman tersebut menjadi pelajaran bagi para pejuang untuk berhati-hati. Strategi perjuangan Rasul Muhammad saw juga tidak terlepas dari pengkianatan dari para pengkhianat. Para pengkhianat pernah meninggalkan rasul dan lari dari peperangan, para pengkhianat pernah membuat berita bohong untuk menjatuhkan Rasul Muhammad saw, para pengkhianat pernah menyiksa pengikut setia Rasul Muhammad, dan para pengkhianat pernah membunuh serta menyebar fitnah di kalangan pengikut setia Rasul Muhammad saw.

Para pengkhianat pernah meracuni mujahid Pangeran Diponegoro, para pengkhianat pernah menunjukkan persembunyian mujahidah Cut Nyak Dien, para pengkhianat pernah membela Belanda melawan mujahid mujahidah mencapai Indonesia merdeka.

Perjuangan kemerdekaan RI berlangsung berabad-abad, dan setelah proklamasi kemerdekaan tahun 1945 sulit membedakan antara pengkhianat dan pejuang. Para sahabat rasul Muhammad saw yang setia pernah akan membunuh pengkhianat di tubuh kaum muslim namun dicegah oleh Rasul Muhammad. Para pejuang kemerdekaan di RI memiliki niat dan tujuan sendiri-sendiri. Setelah tujuan kemerdekaan tercapai niat mereka untuk mensejahterakan rakyat Indonesia kemudian bertarung dengan niat yang lain. Selama 1945 – 1965 atau 20 tahun Pemerintah RI mengatakan bahwa mereka telah dikhianati oleh PKI 1948, PRRI/PERMESTA, dan lain-lain. Niat dari pengkhianat yang dikatakan oleh Pemerintah RI ini adalah untuk menuju kesejahteraan rakyat. Mereka berjuang atas nama rakyat untuk menuju kesejahteraan, karena mereka menilai Pemerintah RI tidak memberikannya.

Permusuhan antara rakyat dengan Pemerintah kemudian bisa reda setelah berada di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto. Pada era 1967 – 1998 atau 32 tahun gejolak kekecewaan kepada Pemerintah RI bukan tidak ada, namun beralih pada tahapan ide dan pemikiran. Bagaimana niat mensejahterakan rakyat ini masuk dalam ide dan pemikiran pemerintah. Sehingga banyak dari mereka masuk ke dalam pemerintahan.

Pada era ini orang berpikir pada azaz Negara Pancasila, dan tidak boleh ada azaz lain selain Pancasila. Sehingga peraturan ini menjadi adat, adat bagi rakyat Indonesia agar berpancasila. Adat ini diciptakan sedemikian rupa sehingga orang yang berazaz Pancasila ini bisa terlihat kepribadiannya sebagai manusia berkepribadian Pancasila. Manusia lain yang tidak menggunakan Pancasila atau bahkan memusuhi Pancasila menjadi sasaran pemerintah yang disebut pengkhianat oleh Pemerintah RI. Mereka ada yang dinamakan komunis, komunis gaya baru, fundamentalis islam, teroris islam, sektarian (OPM), yang ada dalam individu ataupun kelompok menjadi pengkhianat bagi Pemerintah RI.

Dalam masyarakat Rasul Muhammad saw mencapai kemerdekaan di Madinah setelah Hijrah. Para Mujahid Mujahidah ini menghindari pertempuran dengan penduduk Makkah dengan menjalankan strategi hijrah ke negeri yang aman untuk mereka. Kemerdekaan mereka di Madinah benar-benar terwujud, mereka bisa terhindar dari peperangan dengan penduduk Makkah, mereka bisa bersaudara dengan penduduk Madinah, dan niat mereka menjalankan Islam bisa terlaksana. Di negeri Madinah ini Rasul membangun peradaban Islam dari kaum yang hijrah ke Madinah membawa Islam sebagai Muhajirin, bertemu dan bersama kaum yang menerima mereka di Madinah sebagai Anshor. Perpaduan Muhajirin dan Anshor ini kemudian mampu membangun peradaban Islam, yang diakui keberadaan dan kekhasannya oleh kaum yang lain di luar Islam. Kaum Muslim di bawah pimpinan Rasul Muhammad saw menjalankan perdagangan dengan jujur, adil, tidak riba, yang berbeda dengan kaum non islam menjalankannya. Kaum muslim menjalankan ibadahnya sesuai dengan petunjuk Rasul Muhammad saw dari wahyu yang diterima Rasul. Petunjuk ibadah ini yang kemudian dijadikan pedoman hidup orang-orang muslim, yang dalam Haji Wada’ Rasul telah disempurnakan oleh Allah swt, dengan Allah swt telah rela Islam menjadi Agama manusia, dan Nabi Muhammad saw berpesan bahwa Islam sebagai agama telah sempurna dan barang siapa yang berpegang kepada dua hal yang Rasul tinggalkan tidak akan tersesat selamanya, yaitu berpegang pada Al-Quran dan As Sunnah.

Adat dalam islam adalah Al Quran dan As Sunnah itu, sehingga barang siapa yang melanggarnya mereka akan mendapat hukuman. Namun dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia adat hanya dimaknai dari kebiasaan rakyat setempat, dari mana kebiasaan itu berasal mereka acuh, bahkan jangan sampai bahwa Al Quran dan As Sunnah yang menjadi sumbernya. Permusuhan rakyat dengan Pemerintah Orba sangat dirasakan oleh kaum muslim, kaum muslim banyak tidak menggunakan cara kekerasan dalam memperjuangkan Al Quran dan As Sunnah menjadi adat di Indonesia. Mereka justru tidak mengenal adat kedaerahan karena mereka menjalankan Al Quran dan As Sunnah itu sendiri, sehingga mereka membangun dari diri sendiri dan syukur-syukur bisa menjadi peradaban islam.

Banyak permasalahan yang muncul berkenaan dengan kaum muslim Indonesia di bawah pemerintahan Orba. Pelarangan memakai jilbab, pelarangan menggunakan baju gamis, pelarangan memanjangkan jenggot, pelarangan menggunakan azaz islam, dll.

Pada tahun 1998 setelah pemilu Presiden 1997 banyak menuai kritik dari rakyat, terutama diangkatnya kembali Presiden Suharto sebagai Presiden RI ke 7 kalinya. Yaitu dari Sidang MPR tahun 1967, 1972, 1977, 1982, 1987, 1992, dan 1997. Mahasiswa menjadi motor penggerak gerakan Anti Suharto, hingga akhirnya pada tanggal 21 Mei 1998 Presiden Suharto menyatakan mundur dan digantikan oleh Presiden B.J. Habibie sampai Pemilu Multi Partai tahun 1999. Dari pemilu multi partai tahun 1999 kemudian menghasilkan MPR RI dengan sidang umumnya yang pertama memilih Presiden Abdulrahman Wahid dan Wakil Presiden Megawati Sukarnoputri.

Kondisi ini tahun 1999 – 2002 juga ternyata belum mewujudkan cita-cita rakyat dan niat para pejuang mujahid-mujahidah mencapai kesejahteraan rakyat. Sehingga timbul pergesekan antara Presiden dengan mereka, dan akhirnya Presiden bersedia diberhentikan dan Indonesia memiliki Presiden baru Presiden Megawati Sukarnoputri dengan wakil presiden Hamzah Has dari 2002 – 2004.

Pada masa ini adalah masa tenang, dan banyak dirasakan sebagai pencerahan setelah masa genting dan keras pada tahun 1998 – 2002. Permasalahan kecil yang timbul adalah kebimbangan dari sedikit rakyat untuk menerima Presiden wanita. Namun Presiden Megawati mampu dan tetap diakui sebagai Presiden sampai akhir masa jabatan setelah pemilu 1999 sampai 2004. Pada era Presiden Megawati proses pemilu dilaksanakan/berlangsung 2 tahap, tahap pemilu DPR dan DPD, dan Tahap Pemilu Presiden.

Hasil dari pemilu Presiden 2004 setelah proses pemilu ternyata tidak semua rakyat memilih, sehingga dari rakyat yang memilih dihasilkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Juyuf Kalla. Mereka memerintah RI dari 2004 sampai sekarang, dengan banyak permasalahan-permasalahan kemanusiaan. Dari segi keagamaan pemerintahan ini banyak memberikan umat islam untuk berjilbab, namun masih ada dari sunah-sunah Rasul Muhammad saw yang tidak dijalankan sebagai bentuk peradaban muslim. Sehingga para era pemerintahan ini peradaban muslim di Indonesia belum terwujud sampai saat ini.

Hari ini 20 Mei 2009, 101 tahun Budi Utomo berdiri, 11 tahun Reformasi Damai, dan 11 tahun kurang satu hari Presiden Suharto menyatakan mundur. Rakyat Indonesia memiliki 3 orang calon Presiden dan Wakil Presiden yang akan dipilih dalam PEMILU PILPRES 9 Juli 2009. Hasil Pemilu DPD dan DPR juga sudah disahkan meskipun masih menyisakan permasalahan-permasalahan yang sudah diterima Komisi Konstitusi RI.

Hari ini semua rakyat mengenal dan mengenang ditetapkannya sebagai hari kebangkitan Nasional. Hari dimana rakyat Indonesia bangkit dari kebodohan, bangkit dari budak penjajah, dan bangkit menemukan dan mewujudkan peradabannya. Peradaban yang telah lama direbut, dihilangkan dan diganti dengan peradaban penjajah. Peradaban itulah yang memberikan semangat pada kaum pelajar tempo doeloe menyatakan bangkit dan berjuang mengusir penjajah dari negeri Indonesia. Penjajahan yang sudah dapat diusir 64 tahun lampoe itu sekarang menyisakan hutang, dan kebangkitan menuju Indonesia yang adil, makmur, selamat dan sejahtera.

Indonesia maju bersama pemimpin, dengan pemimpin yang tahu cita-cita, dan niat para pejuang maka keadilan, kemakmuran, keselamatan dan kesejahteraan rakyat menjadi peradaban islam bagi bangsa Indonesia tercinta terwujud.

Salam Kebangkitan, MERDEKA!

M. HADI, S.Si.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MLS

MLS
multi level sedekah

Mengenal Tambang Lebih Dekat

SATU JARINGAN,MULTI BISNIS!

Entri Populer