Senin, September 08, 2008

PEMIMPIN BUKAN PEMBOHONG

PEMIMPIN BUKAN PEMBOHONG
Manusia dilahirkan di bumi tidak memiliki anak dan hanya berdua, yaitu seorang lelaki bernama Adam dan seorang perempuan bernama Hawa. Sebenarnya bukannya kelahiran yang mereka jalani sebagai proses menjadi manusia. Adam dibuat oleh Allah swt dari sari pati tanah yang dibentuk dengan sempurna, kemudian ditiupkan ruh kedalamnya. Hawa diciptakan dari tulang rusuk Adam oleh Allah swt dicipta menjadi perempuan pendamping dan teman bagi nabi Adam as di surga. Seorang mukmin tidak akan mengatakan bahwa saya manusia adalah hasil evolusi dari kera, yang menurut teori darwin disebut sebagai hasil evolusi. Tapi seorang mukmin akan mengatakan saya manusia adalah keturunan dari nabi Adam dan Hawa yang kesekian dari hasil percampuran sel sperma ayah dan sel telur ibu saya.
Kekurangan dalam menyampaikan nilai iman akan menjadikan manusia terombang-ambing dalam kebingungan, apalagi doktrin dari teori evolusi telah diungkap oleh ilmu pengetahuan bahwa banyak menimbulkan kebencian kepada suku yang dianggapnya lebih rendah. Sedangkan keimanan buah dari ilmu agama yang dimilki mengajarkan untuk saling membantu untuk kebaikan dan sabar. Sehingga jika ada bangsa atau suku arogan ingin membinasakan suku yang lain karena dianggap lebih rendah, maka kaum beriman dengan nama agama akan membela kaum yang ditindas untuk mendapatkan hidup yang layak sebagai sesama hamba Allah yang diciptakan dari buah perkawinan yang sah antara laki-laki dan perempuan.
Perbedaan manusia bukanlah dari segi fisik seperti yang diungkapkan oleh teori darwin, namun terletak pada tingkat keimanan. Orang yang beriman akan selalu berhadapan dengan orang yang tidak beriman, atau kita sebut kafir. Nilai kekafiran ini juga akan mendasari tingkat kejahatan yang diperbuatnya terhadap Allah swt, yang berdampak pada manusia yang lain baik yang sama-sama kafir ataupun mukmin.
Manusia adalah makhluk, artinya manusia adalah hasil dari penciptaan. Dan Pencipta adalah Allah swt, Dia bukan makhluk. Dalam ilmu biologi makhluk dibedakan dalam dua jenis yaitu makhluk hidup (biotik) dan makhluk tidak hidup (abiotik). Perbedaan antara keduanya adalah :
ciri ciri biotik
- memiliki nafas/sistem pernafasan
- memiliki sistem gerak
- memiliki sistem metabolisme
- memiliki sistem komunikasi
ciri-ciri abiotik
- tidak memiliki sistem pernafasan
- tidak bergerak
- tidak bermetabolisme
- tidak berkomunikasi
Hubungan dari kedua makhluk ini adalah sebagai subjek dan objek, dalam tata bahasa indonesia subjek atau objek ini bisa berupa benda atau bisa juga makhluk hidup. Pengertian lain dari benda dalam bahasa indonesia sama dengan kata makhluk, hal ini bisa dilihat dari bentuk frase dari "benda hidup" dan "benda tidak hidup". Dalam pembahasan ini saya mengambil satu pengertian bahwa benda adalah makhluk tidak hidup dan benda hidup saya sebut sebagai makhluk.
Sehingga dalam hal ini saya mengajak untuk memahami tulisan selanjutnya bahwa biotik adalah makhluk dan abiotik adalah benda. Hal ini saya maksudkan untuk mempersingkat dalam penulisan, jikapun tidak maka akan saya gunakan istilah biologinya yaitu biotik dan abiotik.
Sehingga Allah swt sebagai pencipta, Dia menciptakan yang biotik maupun abiotik. Dalam Ilmu agama, terutama Islam, diajarkan bahwa Allah menciptakan Malaikat, Jin, Iblis atau syaiton, manusia, hewan (hewan tingkat tinggi maupun hewan tingkat rendah), tumbuhan (tumbuhan tingkat tinggi maupun tumbuhan tingkat rendah), langit, bintang, matahari, bulan dll, bumi, batu, air, tanah, dll, dan yang ghoib dan nyata lainnya.
Adam dan Hawa pernah di tempatkan oleh Allah di surga, yaitu tempat yang di dalamnya menyediakan kesenangan dan tidak ada kesedihan di dalamnya. Namun karena kesalahan Adam dan Hawa memetik buah quldi dan memakannya maka sebagai hukuman Adam dan Hawa disuruh menghuni bumi sampai waktu yang ditentukan. Artinya bahwa kekekalan surga yang pernah Adam dan Hawa rasakan akan mereka rasakan kembali di saat hukuman di Bumi mereka selesaikan dengan baik. Bahkan sebelum Bumi ini berakhir atau musnah Adam dan Hawa waktunya untuk menghuni Bumi sudah berakhir, yang kemudian kita sebut dengan kiamat sugro (kematian sudah menjemput Adam dan Hawa dari Bumi). Sedangkan pesan untuk menghuni bumi ini sebelumnya oleh Allah swt sudah di katakan sampai waktu yang ditentukan. Hal ini berarti bahwa waktu yang ditentukan Allah swt adalah diambilnya nyawa manusia oleh Allah swt (dimatikan oleh Allah swt) dan juga kesudahan kehidupan di bumi selamanya (kiamat kubro).
Di saat Adam dan Hawa menghuni Bumi dan bertemu kemudian keduanya dinikahkan oleh Allah swt dan beranak banyak. Sehingga beliau disebut sebagai Nabi atau pemimpin dari istri dan keturunannya sampai dia meninggal. Maka itu adalah akhir bagi Adam dan belum bagi Hawa dan yang lain.
Ujian pertama Adam dalam kepemimpinan adalah permusuhan dengan anaknya yang tidak mematuhi perintah Adam sebagai seorang Ayah, dan keputusan dikembalikan kepada Allah swt dengan persembahan kepada Allah swt dari anaknya yang berselisih. Dan ternyata anak yang durhaka kepada Adam kalah dalam menyajikan persembahan kepada Allah dengan Saudaranya, dan dibunuhnya saudaranya itu sebagai bentuk kekecewaannya kepada keputusan Allah swt. Sampai akhirnya untuk menyembunyikan mayat saudaranya dia belajar dari burung gagak yang bertarung dan mengubur gagak yang mati dalam pertempuran tersebut.
Sejak itu maka Allah swt menjelaskan kepada Adam bahwa sebagian dari kalian akan saling bermusuhan satu dengan yang lain, dan sebagian yang lain akan menjadi utusan Allah swt untuk mendamaikan dan memakmurkan bumi seperti halnya kamu (Adam). Sehingga Adam sudah memulai memimpin dengan perintah Allah, dan menurunkan ketururnan sebagai pemimpin yang juga diangkat oleh Allah swt yang disebut dengan Nabi.
Pemimpin adalah orang yang dipilih Allah swt untuk memimpin dirinya sendiri dan juga untuk memimpin orang lain. Dalam pengertian agama ada istilah nabi dan juga ada istilah rasul. Adam selain sebagai nabi dia adalah ayah dari anak-anaknya, sehingga dia bertanggungjawab akan anak-anaknya sampai dia beriman atau memilih untuk kafir. Manusia adalah makhluk, sehingga tidak bisa menciptakan manusia untuk beriman atau kafir. tetapi manusia diberikan ilmu pengetahuan untuk mengajarkan kebaikan dan keimanan sehingga tugas dia sebagai Nabi Allah swt adalah sebagai penyeru Agama, sebagai penyeru kebenaran, sebagai penyeru keimanan, dan hasilnya adalah tergantung dari yang menerima seruan tersebut akan beriman atau kafir. Dengan pemimpin yang ditunjuk oleh Allah swt, maka seruannya adalah seruan kebenaran bukan dosa ataupun bohong. Sehingga bagi yang menolak seruan Nabi sekalipun dia adalah anak nabi tetap disebut kafir atau orang yang kufur dari keimanan dan kebenaran. Dan seruan tersebut juga memiliki balasan dari Allah swt, bahwa bagi penyeru kebaikan dan keimanan dan yang mengikutinya akan bisa kembali menghuni surga dan bagi yang kafir akan menghuni neraka. Mereka kekal didalamnya, setelah hidup dibumi yang telah mereka jalani di nilai oleh Allah swt.
Tipikal Kepemimpinan:
NABI
RASUL
KHALIFAH
KERAJAAN/DINASTI
PEMERINTAHAN MODERN
1. PRESIDEN
2. PERDANA MENTRI
KHALIFAH DIJALAN KENABIAN
DAJJAL/PEMBOHONG

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MLS

MLS
multi level sedekah

Mengenal Tambang Lebih Dekat

SATU JARINGAN,MULTI BISNIS!

Entri Populer