Senin, Desember 15, 2008

Negara Lupa Negeri

Negara dan Negeri

Negeri dalam sejarah Bangsa adalah sebuah daerah dengan wilayah yang kecil dan berpenduduk sedikit dan memiliki pemimpin. Pemimpin Negeri pada awalnya seperti Raja, memiliki otoritas yang tinggi. Kemudian karena ketekunannya belajar dia menjadi Pemimpin bukan Raja.

Kepemimpinannya membawa negerinya damai, terbebas dari serangan negeri lain, makmur dan sejahtera.

Pemimpin negeri juga memiliki hubungan baik dengan negeri-negeri tetangga. Bahkan dari utusan-utusan yang dia utus menambah lebar wilayahnya, karena negeri-negeri lain berkeinginan untuk menggabungkan diri. Kebesaran negeri sang pemimpin pun melegenda, sehingga negeri-negeri kecil di bawah imperium yang ada kemudian banyak yang bergabung dengan negeri Sang Pemimpin.

Kejadian ini membuat Imperium marah dan mengadakan serangan kepada negeri Sang Pemimpin, bertahun-tahun mereka saling menyerang dan berperang, hingga Sang Pemimpin Wafat.

Imperium itu masih melakukan peperangan. Namun Sang Pemimpin sudah mengatakan kepada kerabatnya bahwa di masa kepemimpinan kalian imperium itu akan kalian kuasai.
Di saat kemakmuran di negeri Sang Pemimpin meluas ke negeri lain kepemimpinannya berakhir karena Sang Pemimpin meninggal, dan terjadi sedikit ketegangan untuk memilih pengganti Sang Pemimpin sampai sekarang.

Namun para kerabat sudah memilih dan pilihannya kemudian di akui oleh semua rakyat sehingga tidak ada lagi pertentangan. Ketika itulah imperium dapat ditaklukkan. Sehingga Negeri sang pemimpin menjadi Negara yang membawahi banyak negeri.

Sang Pemimpin yang Hilang

Kepemimpinan negara di negeri Pengganti Sang Pemimpin tidak beralih dari negeri awal dari Sang Pemimpin. Kepemimpinan Negara juga dikendalikan dari Negeri, yang membedakan adalah luas Negara tidak seperti Negeri.

Karena Negara membawahi banyak negeri maka negeri-negeri itu dinamakan dengan nama tersendiri termasuk negeri awal mula Sang Pemimpin.

Lama berlangsung keberadaan Negeri semakin tidak jelas, bahkan hilang ditelan kemewahan dan kemegahan pembangunan oleh Pengganti Sang Pemimpin yang terus melakukan pembangunan dan Hutang untuk membangun katanya.

Sampai-sampai terjadi banyak pemberontakan di beberapa negeri sehingga Negara tidak lagi berekspansi namun mengamankan keamanan negara dari perpecahan.

Negeri tempat SangPemimpin masih aman-aman saja karena mereka mewarisi tradisi dari sang pemimpin, berbeda dengan negara yang sudah bercampur dengan tradisi dari negeri-negeri yang bergabung atau ditaklukkan.

Sayang keberadaan negeri ini tidak menjadi sumber penyelesaian namun negara mengambil jalan penyelesaian sendiri. Akhirnya lambat laun negara banyak mengalami hutang dan kerugian akibatnya banyak negeri-negeri yang kelaparan, dan tidak produktif lagi.

Kepemimpinan yang Hilang

Sistem pemerintahan yang dikatakan lebih baik dari pemerintahan negeri dan disebut pemerintahan negara dielu-elukan, dan tidak ada yang boleh mengatakan pemerintahan negeri lebih baik dari pemerintahan negara.

Dan terbentuklah aparat-aparat negara yang menjalankan perintah tersebut. Setiap pergantian pemimpin negara mereka juga berganti orientasi karena setiap pemimpin memiliki keinginan yang berbeda.

Meskipun hal tersebut menjadikan pertumpahan darah antara aparat dan rakyat. begitulah perjalanan negara sampai sekarang dan negeri pun merasakan keprihatinan untuk mengembalikan kejayaan dan kemakmuran negeri dalam konteks negara.

Negeri memang tidak ada pertumpahan darah, dan cekcok. Penuh kedamaian, dan kesabaran karena mereka juga ikut merasakan kemiskinan sepertihalnya negeri-negeri di bawah negara.
Namun mereka tidak memiliki pilihan yang banyak karena kepemimpinan terus-terusan diperebutkan antar pemimpin di tiap-tiap negeri untuk menjadi pemimpin negara.

Bahkan ada yang mengatakan tidak menginginkan pemimpin dari yang bukan negerinya segala. Dan ada juga yang berbohong seperti itu untuk menjatuhkan negeri yang lain. Ya begitulah keadaan negara disaat kepemimpinan negara sedang diperebutkan.

Menemukan Pemimpin
Ternyata Sang Pemimpin yang telah meninggal meninggalkan anak sampai keturunan yang tidak diketahui, bahkan banyak dari warga tidak mengetahui akan keberadaan keturunan Sang Pemimpin. Silsilahnya sudah terputus. Namun kepemimpinannya sudah terlihat sebagai dirinya sendiri bukan diri sang pemimpin. Sehingga dia besar dan terkenal sebagai dirinya sendiri. Memang orang yang baik meninggalkan keturunan yang baik.

jangan GR ya.
Bukan Saya.

link terkait
http://dodi-k.blogspot.com/2008/09/pemimpun-dan-kepemimpinan.html
http://dodi-k.blogspot.com/2008/10/kota-dan-dunia.html

MLS

MLS
multi level sedekah

Mengenal Tambang Lebih Dekat

SATU JARINGAN,MULTI BISNIS!

Entri Populer