Rabu, Desember 24, 2008

PRESIDEN BEM FMIPA UNS DAN BEM UNS

Pada dasarnya perubahan kehidupan berorganisasi dalam kampus mulai semarak setelah tuntutan pencabutan NKK/BKK (Norma Kehidupan Kampus/Badan Kehidupan Kampus). Dan pengembalian organisasi seperti sebelum peraturan NKK/BKK itu yaitu ke pada otonomi organisasi mahasiswa bahkan sampai ke tingkat Senat kampus sebagai anggota. Namun kejadiannya tidak kemudian bisa dikembalikan persisi seperti itu, Organisasi mahasiswa kembali mengunakan istilah Badan Eksekutif Mahasiswa sebagai ganti senat mahasiswa, dan Dewan Mahasiswa sebagai ganti Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM). Kejadian tersebut kurang lebihnya sudah diperjuangkan sejak 1998, namun baru pada tahun 1999 dibahas oleh tim di masing-masing perguruan tinggi berupa draf Ad/ART DEMA di tahun 1999.

Dan pada akhir tahun itu di UNS dilaksanakan PEMILU pertama, pemilu untuk memilih pemimpin atau ketua mahasiswa yang akan duduk di BEM (FMIPA) UNS. Kemudian pada tahun 2000 Pemilu DEMA UNS yang menggunakan sistem distrik, dengan menggunakan pemilih di masing-masing fakultas.

PEMILU DEMA UNS. Di masing-masing fakultas para calon anggota DEMA melakukan debat terbuka di depan mahasiswa dengan jadwal dari panitia PEMILU DEMA (dibawah kontrol BPM UNS), dan masing-masing calon anggota adalah dari utusan lembaga mahasiswa yang pernah ada atau utusan lembaga yang masih eksis seperti UKM. Dari masing-masing lembaga ini mereka ingin merebutkan kursi di DEMA dari masing-masing fakultas mereka, agar lembaga-lembaga mereka bisa tetap eksis dengan akan dibentuknya DEMA dan BEM. Banyak rumor yang beredar bahwa UKM-UKM akan menjadi bawahan BEM dan DEMA, tidak bisa lagi dengan otonom meminta dana ke Universitas atau Fakultas. Begitupula dari lmebaga yang akan menempatkan orang di DEMA dari luar UKM akan mempergunakan untuk membentuk DEMA dan BEM seperti yang mereka inginkan. Dari masing-masing fakultas dipilih 4 wakil atau sesuai jumlah mahasiswanya. Di FMIPA yang baru berdiri 1997 dilakukan dengan mengambil 4 dari calon yang maju, dan begitu pula dari fakultas lain, masing-masing 4 sekalipun jumlah mahasiswanya banyak. Dan itu yang kemudian dipertanyakan oleh mahasiswa dan lembaga ekstra kampus dari keanggotaan DEMA yang terbentuk, karena tidak representatif dari semua mahasiswa waktu itu.

Periode kepengurusan DEMA waktu itu 2 tahun 2000 - 2002, dan pekerjaan pertama setelah membahas dan mengesahkan AD/ART adalah melaksanakan PEMILU BEM secara langsung, yang kemudian dilaksanakan dengan sistem partai dan terpilih Presiden SUKARNO Mahasiswa dari FE, yang juga anggota DEMA UNS yang disetujui pengunduran dirinya agar maju di pemilihan Presiden BEM UNS Pertama.

UNS memiliki Presiden pertama yang sama dengan Presiden pertama Indonesia, namanya, Sukarno.

Mungkin terinspirasi dari pemerintahan Indonesia yang Presiden pertamanya adalah Ir SOEKARNO, dia memenangkan pemilu presiden dari 3 calon (Sukarno, Ikhwan, dan Erwin Prayitno) yang ikut meramaikan bursa calon Presiden dengan masing-masing didukung partainya. Karena sekedar meramaikan dan terpilih akhirnya menjadi heboh di DEMA, karena DEMA kehilangan satu anggota DEMA.

Dan keterkejutan berlanjut di saat Sukarno memenangkan pemilu, karena benar-benar di luar dugaan. Dan Sukarno membentuk kabinet, yang ternyata banyak di soroti oleh BEM-BEM fakultas susunan kabinetnya tidak bagus dan tidak menempatkan orang-orang yang tepat dan cakap.

Pemilu DEMA dan BEM UNS berlangsung setelah Senat senat fakultas telah berubah menjadi BEM dengan pemilu, karena saya dulu termasuk antipati dengan organisasi mahasiswaBEM, saya masih berada di Himpunan Mahasiswa dan UKM KSR sehingga hiruk piruk pemilu di fakultas itu tidak banyak membuat tertarik, bahkan saya lebih banyak berdiskusi dengan calon-calon ketua BEM FMIPA tentang hubungan antara BEMF dengan HIMABIO (HMJ Biologi) yang pada saat itu 1999 - 2000 saya sebagai ketuanya.

Saya sering bersikap acuh saat ditanya tentang pemilu BEM dan kesempatan saya untuk ikut meramaikan PEMILU BEM FMIPA namun saya jawab dengan tidak, dan saya masih tetap ingin di HIMABIO, sehingga selepas dari ketua HIMABIO saya diminta oleh ketua BEM FMIPA yang terpilih Agung Kusuma Handoko untuk ikut dalam kabinetnya. Dan setelah saya pikir pikir saya kemudian mendaftar karena ketua BEM terpilih melakukan seleksi untuk memperkuat kabinet BEM FMIPA pertama di UNS atau mungkin di Dunia, ha ha ha ......Di Indonesia kali ya?

"Semoga Allah swt memberikan balasan kebaikan atas perjuangan kami semua dalam masa kepengurusan kami di BEM FMIPA UNS bersama Kusuma Agung Handoko, semoga tidak ada dosa yang kami tinggalkan."

Saya sendiri tidak tahu apakah ini BEM yang pertama atau yang keberapa karena tidak ada publikasi yang saya dengar tentang pembentukan BEM ini baik di UNS atau Universitas lain. Seolah-olah memang dunia organisasi waktu itu berawal dari UNS, para mantan aktivis sebelumnya yang membentuk SMPR di UNS termasuk ketua terpilih Kusuma Agung Handoko dan Almarhum Nova Indra Trisuarta.

Nova Indra Trisudarta adalah mahasiswa jurusan biologi, Presiden ke 2 BEM FMIPA UNS, dia meninggal sebelum selesai membentuk kabinet BEM FMIPA UNS karena terhanyut/tenggelam di sungai bengawan solo di saat membantu teman mahasiswa biologi FMIPA yang mengambil data penelitian skripsi.

"Semoga amal baiknya dibalas kebaikan oleh Allah swt, aamiin."

Pada masa saya di BEM FMIPA antara tahun 2000 - 2001 saya ketua bidang I Pendidkan dan Penalaran, dan Almarhum Nova Indra Trisudarta (ketua HIMAGI/HIMABIO pertama HMJ Biologi FMIPA UNS 1997 -1998) adalah ketua bidang II kalau tidak III. Semoga perjuangan beliau selama menjadi Mahasiswa di UNS dibalas pahala oleh Allah swt. Termasuk dalam perjuangannya di HIMAGI, BEM FMIPA UNS, dan organisai-organisai lain di luar kampus. aamiin.

Bidang Pendidkan dan Penalaran adalah nama bidang yang namanya juga saya minta sendiri kepada ketua BEM terpilih sesuai visi dan misi saya di FMIPA UNS, termasuk anggota bidangnya dengan persetujuan ketua BEM FMIPA.

Kemudian pada pemilu DEMA tahun 2000 saya dicalonkan dari FMIPA dan akhirnya mencalonkan diri juga dan duduk sebagai anggota DEMA di komisi internal, yang mengurusi keaktifan anggota DEMA dalam kerjanya jadi bisa mengusulkan ke presidium DEMA (DEMA UNS tidak memiliki Ketua) peneguran, sampai penggantian dan pengunduran diri anggota DEMA UNS dan keaktivan organisasi mahasiswa di UNS, jadi merangkap jabatan di Kabid BEM FMIPA dan DEMA UNS. Dulu aturannya yang tidak boleh merangkap jabatan adalah ketua-ketua organisasi mahasiswa. Pernah juga menjadi perdebatan, dan anggota DEMA yang lain tidak mempermasalahkannya lagi dengan rangkap jabatan saya.

Kemudian kami komisi internal/dema dalam kerja melakukan sosialisasi tentang AD/ART DEMA/BEM UNS kelembaga mahasiswa di UNS dan mahasiswa UNS. Termasuk Konsolidari lembaga mahasiswa di UNS sebelum BEM UNS terbentuk. Makanya setelah BEM UNS terbentuk mereka merindukan konsolidari dengan DEMA karena DEMA kemudian hanya berkoordinasi dengan BEM UNS.

Sehingga DEMA kembali mendapat pertentangan dari UKM dan mengatakan DEMA sudah tidak memperjuangkan UKM lagi dan mengandalkan BEM UNS.

Itulah kehidupan pertama kali DEMA, BEM di UNS. Menurutku tugasnya komisi internal paling banyak dan paling rajin jika ada rapat, sekalipun ada yang gak aktif tidak kemudian kita gunakan untuk mengajukan pemecatan kepada mereka, dan pernah juga karena tidak pernah masuk kita ajukan untuk di non aktifkan. Yang kemudian tugasnya diambil alih oleh sekretaris DEMA, Yosep Budiman. Dan untungnya sampai saya mengundurkan diri dari DEMA UNS tahun 2001 tidak ada yang digantikan karena tidak aktiv.

Setelah kepengurusan BEM 2001 sebagai Kabid I selesai saya diminta untuk maju menjadi calon Ketua BEM FMIPA, sedangkan di DEMA masih sebagai anggota komisi internal. Jika lihat ketenarannya akan lebih tenar jika saya di DEMA dan menunggu BEM UNS terjadi pergantian karena masanya hanya 1 tahun dan hampir bersamaan dengan pemilu BEM Fakultas. Namun saya melihat sekalipun kerja setahun BEM UNS seperti kerja 2 tahun, karena wajah Presidennya pernah kerja bareng di DEMA sejak dia jadi anggota DEMA UNS. kelihatannya lama sekali.

Di DEMA saya masih ingat beberapa nama Ki Bagus "adek kecil" (karena dia paling muda), Naeni (wanita yang rajin diskusi), yang sampai sekarang aku masih lupa justru temen dari FP yang tidak pernah aku lihat datang ke rapat. Di presidium ada Iwan, Yono, Yosep, Adi, si gendut Bondan, Indri, dan yang lainnya.

Akhirnya saya ikuti kemauan temen-temen mahasiswa FMIPA yang mencalonkanku menjadi Presiden BEM FMIPA, padahal dari Jurusan Biologi ada yang maju juga katanya karena aku tidak akan maju. Dan ini adalah pemilu ketua BEM FMIPA ketiga setelah Nova Indra Tri Sudarta Ketua terpilih dalam pemilu sebelumnya meninggal dunia.

Aku tidak mau pusing dengan kampanye baik dari pihakku atau yang dari Biologi, sekalipun aku mahasiswa Biologi. Dan setelah kampanye penuh dengan perdebatan dan pertengkaran lidah atau bersilat lidah akhirnya di akhir penghitungan aku dinyatakan menang mutlak, aku mendengar itu jadi gak ingat angkanya sampai sekarang meskipun pernah aku ingat saat selesai penghitungan suara.

Dan marahlah anak-anak biologi dengan mengatakan penghianat dan segala macamnya termasuk oportunis juga keluar. Dan jika botol yang maju juga akan jadi kata mereka, apalagi setelah penghitungan ternyata pemilihku banyak di bilik perempuan, rame dengan rumor manipulasi segala.

Dan benar jika kehidupan mahasiswa miniatur kehidupan negara, seperti halnya pemerintahan mahasiswa juga miniatur pemerintahan negara.

Sekalipun aku tidak sepenuhnya percaya, karena universitasnya banyak dan negaranya hanya 1, dulu, tapi boleh juga. Saya juga baikan dengan mahasiswa biologi karena bagaimanapun mereka memperjuangkan aspirasinya sebagai bagian dari mahasiswa FMIPA. Saya banyak didukung oleh pemilih dari luar biologi terutama UKM SKI yang dulu mencalonkan dan sebagai pendukung Almarhum Nova Indra Tri Sudarta. Sebelum terpilih Almarhum adalah anggota AMSKI (Anggota Muda SKI) yang dibentuk disaat ada "pertengkaran" kaderisasi (mendapatkan kader) HMI dan SKI, jika saya tidak salah ingat. Saya sendiri masih di BEM dan DEMA jadi sekedar mendengar isu, dan banyak rumar beredar setelah itu yang aku tidak tahu sekarang.

Dan ternyata setelah menjalankan pemerintahan BEM FMIPA saya diminta lagi untuk maju ke Pemilu Presiden BEM UNS, kata yang mendukungku ini, wakil dari FMIPA, dia menambahkan. Pusing juga jika terus-terusan menuruti mereka, aku marahi mereka. Kalian tidak konsekuen dulu menyuruhku maju jadi ketua BEM FMIPA sekarang minta aku maju ke pemilu BEM UNS, kalau jadi bagaimana pertanggungjawabanku ke pemilihku di FMIPA?, akhirnya mereka mengiyakan. Namun karena saya sudah banyak pengalaman kerja-kerja BEM FMIPA lebih banyak saya berikan kepada staff2 saya, namun justru karena banyak berurusan dengan masalah diluar BEM jadi sakit, dulu saya dipusingkan dengan komunis yang akan kembali lagi, yang menjadikan saya kemudian dirawat beberapa hari dan istirahat beberapa bulan di rumah. Capek memikirkan hal yang tidak tampak, seperti komunis datang lagi, karena ingin memberantasnya dilarang, ingin meninggalkannya tidak bisa. Kesalahanku lebih banyak ke luar kampus/MIPA.

Sehingga perjuangan sebagai Presiden BEM aku banyak dibantu oleh tim pengurusku, sampai aku sakitpun mereka bisa mengerjakannya sampai aku sembuh dan mereka menyembunyikan sakitku itu sehingga banyak mahasiswa dan pengurus lembaga ukm atau lso dan hmj yang menanyakanku tidak pernah di kampus atau di BEM FMIPA. Saya sendiri tidak tahu berapa lama. Tetapi tidak ada 6 bulan sepertinya, dan pertanyaan itu muncul saat selesai masa kepengurusan BEM FMIPA dalam acara pertanggungjawaban. Dan alhamdulillah saya dan teman-teman diterima pertanggungjawabannya sebagai Presiden dan Pengurus BEM FMIPA UNS periode 2001 - 2002.

Terimakasih teman-teman semoga Allah swt membalas perjuangan kalian dengan kebaikan, dan mahasiswa FMIPA UNS dan lembaga lain yang bekerjasama dengan kami dari UNS ataupun luar UNS mendapatkan manfaat dari kepengurusan kami.

Semoga Allah swt membalas kebaikan dan perjuangan kalian. Aamiin.

Dan saya juga bersyukur bisa berjuang di DEMA UNS, UKM KSR UNS dan lembaga eksternal kampus KAMMI, semoga perjuangan ku bersama mereka dan diluar lembaga kami tersebut dibalas kebaikan dan pahala oleh Allah swt. Aamiin.

Salam Reformasi

by
Muthofar Hadi, S.Si.

MLS

MLS
multi level sedekah

Mengenal Tambang Lebih Dekat

SATU JARINGAN,MULTI BISNIS!

Entri Populer